Bahasa Indonesia diresmikan menjadi bahasa nasional pada tahun 1945. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang dinamis terbukti hingga sekarang masih menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Adanya pengaruh globalisasi akibat dari kemajuan teknologi maka memunculkan jenis bahasa baru, salah satunya adalah bahasa gaul. Bahasa gaul bisa disebut dengan bahasa slang atau prokem yaitu variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia. "Menurut (Mulyana 2008), bahasa gaul adalah sejumlah kata atau istilah yang mempunyai arti yang khusus, unik, menyimpang atau bahkan bertentangan dengan arti yang lazim ketika digunakan oleh orang-orang dari subkultur tertentu.
Awal mulanya bahasa gaul atau bahasa slang merupakan bahasa yang digunakan dikalangan preman. Sebagai kode untuk percakapan mereka. Namun, pada akhirnya bahasa slang tersebut sudah semakin banyak diketahui maksudnya dan mulai diterima di masyarakat khususnya remaja. Di era globalisasi saat ini dengan motif ingin berbeda dari yang lain dan dianggap keren banyak kalangan anak remaja yang menggunakan bahasa slang dan ini berdampak pada pemakaian Bahasa Indonesia terdengar campur aduk serta terkadang tidak dapat dimengerti oleh kalangan tertentu yang usianya identic sudah tidak remaja.
Dalam penggunaan bahasa slang, media sosial sangat berperan aktif dalam penyebarannya, hal ini dikarenakan media sosial paling sering digunakan masyarakat untuk berkomunikasi baik antar individu atau kelompok. Melalui media sosial Tiktok, facebook, Instagram, twitter, whatsapp dan lain-lain kita bisa melihat fenomena bahasa slang yang digunakan penutur terutama di kalangan remaja. Mereka semakin berselancar menggunakan bahasa slang yang menurutnya sebagai bahasa yang gaul dan trend. Berikut beberapa kata atau istilah bahasa slang yang lagi trending di media sosial
Cuaks = bahan ejekan yang biasa dituturkan di akhir kalimat
Slay = dalam bahasa slang slay diartikan untuk memuji sesuatu yang di anggap keren
Cepmek = alias cepak mekar yang dipopulerkan Alif, cosplayer tokoh fiktif Dilan.
Kamu Naenya = Respon ketika ada seseorang bertanya.
Pargoy = Party Goyang
Sabi = keletakan huruf yang di acak dari kalimat "Bisa"
Sasibi = singkatan dari "Sana sini bisa"
Spill = untuk mengungkapkan sesuatu yang bersifat rahasia
YGY =singkatan dari "Ya Gaes ya"
Suhu = julukan untuk seseorang yang ahli dalam bidang  atau kegiatan tertentu
Slebew = pelesetan yang merujuk pada kata yang berbau mesum dan pornografi
JJ = singkatan dari "Je dah Jedug"
Gamon = singkatan dari "Gagal move on"
Sat set satu set = suatu hal yang di lakukan dengan cepat
Turu = yang artinya Tidur dalam bahasa Jawa,
TBL = singkatan dari "Takut Banget Lho"
YTTA = singkat dari "Yang Tau-Tau Aja"
Adanya variasi gaya bahasa dipicu oleh perkembangan teknologi komunikasi yang berkembang sangat pesat dan tidak adanya batasan mengekspresikan ungkapan dalam kata-kata selama itu bisa diterima oleh sebagian  kalangan atau golongan dalam kelompok tertentu. Oleh karena itu lingkungan khususnya keluarga berperan penting dalam menjaga moral berkomunikasi agar timbulnya variasi gaya bahasa cenderung bernilai positif dan berestetika secara moral dan budaya, pendidikan formal Bahasa Indonesia juga tidak kalah penting karena Bahasa Indonesia sesuai EYD akan menjadi tolak ukur nilai moral dan budaya tersebut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H