Mohon tunggu...
Elsa Kartika
Elsa Kartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

The Ordinary Girl

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Risiko di Sekolah Dasar

16 Desember 2022   13:30 Diperbarui: 16 Desember 2022   13:32 1437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam berbagai aspek kehidupan, kita selalu dihadapkan dengan berbagai risiko. Salah satu nya adalah risiko yang ditimbulkan dalam pengelolaan sekolah. Baik sekolah dasar maupun menengah. Setiap organisasi atau perusahaan perlu melakukan pengelolaan atas risiko yang akan dihadapi. Karena risiko akan selalu ada di setiap keputusan atau aktivitas yang dilakukan. Dalam hal ini risiko yang ditimbulkan bisa bersumber dari internal maupun eksternal sekolah.

Manajemen risiko merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis, mengidentifikasi, mengelola, dan mengendalikan suatu ketidakpastian yang dihadapi suatu organisasi atau perusahaan.

Pengelolaan risiko merupakan antisipasi dari ketidakpastian hasil yang diterima dari suatu kejadian, yang mana seringkali bisa menimbulkan kerugian. Maka dari itu sekolah perlu menerapkan manajemen risiko sebagai bentuk solusi yang bisa membantu sekolah mengelola ketidakpastian dari risiko-risiko yang akan terjadi.

Risiko yang biasanya terjadi di lingkungan sekolah dapat muncul dengan berbagai bentuk, bisa berasal dari warga sekolah seperti murid, guru, kepala sekolah, atau dari masyarakat luar sekolah.

Risiko Keselamatan Siswa

Salah satu yang menjadi prioritas utama sekolah adalah risiko keselamatan para siswa. di mana ini merupakan salah satu tanggung jawab yang harus dipenuhi pihak sekolah pada orang tua siswa. Ini terkait bagaimana para guru memberi perhatian kepada murid nya, yang bisa menunjukkan rasa sayang dan aman ketika para murid berada di sekolah.

Akhir-akhir ini, yang seringkali terjadi adalah peristiwa yang mengancam keselamatan jiwa dan mental para siswa. Dari kecelakaan hingga terjadinya kekerasan fisik dan seksual. Hal ini jadi risiko yang harus di jadikan prioritas utama bagi pihak sekolah dalam menjaga keselamatan siswa. Tidak hanya itu, kepercayaan para orang tua dan masyarakat sekitar bergantung pada bagaimana kepala sekolah dapat mencegah dan mengelola risiko tersebut.

Beberapa kasus yang terjadi adalah kasus kekerasan fisik dan seksual yang disebabkan oleh warga sekolah, yaitu guru. Guru yang seharusnya menjadi orang tua siswa di sekolah yang memberikan pelajaran dan perhatian justru merusak mental muridnya.

Jika sekali saja pihak sekolah lalai terhadap risiko tersebut bisa merusak kepercayaan para orang tua dan kredibilitas suatu lembaga. Dan bisa saja berurusan dengan hukum.

Risiko Kesehatan Risiko

Selain risiko keselamatan, kesehatan siswa juga menjadi risiko penting yang patut di perhatikan pihak sekolah. Hal ini berkaitan dengan bagaimana sekolah memberikan lingkungan sehat dan bersih kepada para siswa. Hal ini bisa mulai dari jaminan kebersihan kantin-kantin yang ada di sekolah. Makanan atau jajanan yang dijual dikantin harus benar-benar higienis agar tidak menyebabkan siswa sakit.

Atau bisa juga membuat peraturan yang mengharuskan para siswa membawa bekal makanan dari rumah agar terhindar dari keracunan makanan akibat jajan sembarangan. Ketersediaan air bersih juga perlu diperhatikan agar siswa terhindar dari berbagai penyakit.

Kepala sekolah harus bisa menjamin siswa agar terhindar dari risiko-risiko di atas dan bisa memberikan hukuman yang membuat pelaku jera agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan

Risiko Guru dan Tenaga Pendidikan

Dizaman teknologi yang serba maju, hampir semua aktivitas dilakukan secara daring menggunakan smartphone atau laptop. di dunia pendidikan pun atau sekolah juga harus siap merespon perkembangan teknologi untuk menunjang kelengkapan akses adminitrasi sekolah. Kualitas guru harus terus ditingkatkan, tidak hanya dalam pembelajaran tetapi juga kualitas secara administrasi. Risiko yang sering terjadi misalnya ketidakpahaman sebagian guru dalam mengoperasikan laptop maupun komputer.

Maka dari itu kepala sekolah perlu melakukan beberapa alternatif dalam mengantisipasi risiko tersebut. Kepala sekolah bisa menyarankan para guru dan tenaga pendidik untuk mengambil kursus atau mengadakan pelatihan bersama agar para guru bisa belajar bagaimana penggunaan komputer atau laptop dalam membuat media pembelajaraan.

Setiap risiko selalu ada solusi untuk mengatasinya. "high risk, high return" makin tinggi atau besar risiko yang akan dihadapi oleh sekolah, maka akan makin besar pula keuntungan dan kebaikan yang akan diperoleh suatu organisasi atau sekolah. Oleh karena itu, manajemen sekolah harus terus mengembangkan metode pengelolaan risiko-risiko yang ada. Karena risiko akan terus terjadi di setiap kejadian dan tidak bisa dihindari, tetapi dengan manajemen risiko yang baik dapat diminimalisir setiap risiko yang ada.

Sumber :

https://www.academia.edu/13114655/MENGELOLA_RESIKO_DI_LEMBAGA_PENDIDIKAN_ISLAM

https://www.jontarnababan.com/2020/02/implementasi-manajemen-risiko-di-sekolah.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun