Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mengirimkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan anak sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif (Sukiman,2012:29). Melalui penggunaan media pembelajaran ini diharapkan membantu anak usia dini mengenal konsep matematika berhitung 1-10
Bermain untuk anak usia dini sudah tidak asing lagi. Setiap ada anak usia dini pasti ada kegiatan bermain. Bermain adalah rangkaian kegiatan atau kegiatan yang dilakukan anak untuk bersenang-senang.Â
Apapun kegiatannya, selama ada unsur kesenangan atau kebahagiaan bagi anak usia dini, bisa disebut bermain. Bermain merupakan prioritas utama dalam kegiatan belajar anak usia dini.Â
Melalui bermain, seorang anak dapat mempelajari hal-hal baru yang sebelumnya tidak ia ketahui. Selain itu, bermain juga dapat merangsang berbagai perkembangan anak, seperti fisik-motorik, kognitif, logika-matematis, bahasa, moral-religius, sosio-emosional, dan artistik. Melalui bermain, kreativitas anak akan terbangun dan berkembang secara maksimal (Fadlillah, 2017: 6).
Oleh karena itu, diperlukan metode pembelajaran yang bentuknya seperti permainan. Ulat angka sendiri adalah media yang dirancang untuk mengembangkan kemampuan berhitung dengan benda nyata, di iringi bernyanyi dan meloncat dalam lingkaran sambil menyebutkan warna. Oleh karena itu perlu adanya suatu cara terkait kemampuan berhitung dengan menggunakan media yang berbeda, agar anak lebih aktif dan tidak bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Penggunaan media ulat angka ini akan mampu menghadapi masalah menghitung benda nyata, hal ini akan lebih mudah dipahami oleh anak.
Kelebihan media ulat angka ini adalah mudah diingat, dapat bermanfaat untuk melatih perkembangan motorik kasar saat melompat dalam lingkaran, melatih perkembangan kognitif saat menghitung angka 1-10 dan menghitung jumlah benda, serta melatih anak dalam bersosialisasi saat bergiliran.Â
Sedangkan kelemahan dari media ulat adalah memungkinkan terjadinya kebosanan saat menunggu giliran, proses pembuatan yang lama, dan sangat perlu adanya pengawasan agar tidak salah langkah saat bermain. Tujuan dari media ulat adalah untuk meningkatkan minat belajar anak, memudahkan guru dalam menyampaikan pembelajaran, meningkatkan kemampuan berhitung dari 1-10 dengan baik, dan memberikan gambaran seni kepada anak.
Referensi :
v. M. buyanov. 済無No Title No Title No Title. Angew. Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952. (1967).
Muchlis, E. E., & Hanifah, H. (2017). AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM-GAME-TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT. Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Sekolah (JP2MS), 1(2), 197-201.
Maulana, R. A. (2019). Anak Usia Dini Math: untuk PAUD (Vol. 1). IGI PD. Sumedang.
Wahid, W. (2014). Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Kegiatan Permainan Ulat Kertas di TK Adzikra Simpang Kalawi Padang (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Padang).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H