Mohon tunggu...
Elsa DwiSetyo
Elsa DwiSetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sekolah Vokasi IPB University

Saya, mahasiswa dari Sekolah Vokasi IPB University, memiliki latar belakang di bidang Komunikasi Digital dan Media. Sejak menjadi seorang reporter, Saya telah memberikan kontribusi yang signifikan kepada desa dan kelurahan. Dalam perjalanannya, Saya telah menyerap berbagai materi, termasuk teori komunikasi, kode etik jurnalistik, serta pengalaman membangun acara di festival budaya. Saat ini, ia aktif sebagai event organizer. Pengalaman dan minat saya tidak hanya terbatas pada dunia akademis. Saya menemukan kegembiraan dalam mendengarkan musik, bernyanyi, dan menonton film. Topik kontennya cenderung mengarah pada cara meningkatkan diri serta berbagai aspek kepribadian. Saya menggambarkan diri sebagai individu yang emosional, namun mampu mengendalikan emosi tersebut dengan lebih memilih untuk diam agar tidak melukai perasaan orang lain. Dalam perjalanannya di bidang komunikasi dan media, Saya terus mengembangkan diri dan menginspirasi orang lain untuk berperilaku lebih positif. Kepeduliannya terhadap perasaan orang lain menjadi salah satu aspek penting dalam interaksi sosial, yang diimbangi dengan ketertarikan pada pengembangan diri dan kepribadian.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Mendalam Pernyataan Mahfud MD: Dosa Ibu atau Panggilan untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

10 Februari 2024   22:33 Diperbarui: 10 Februari 2024   22:45 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dari instagram pak mahfud

Tetapi juga memastikan upah yang adil dan kondisi kerja yang mendukung. Mengenai pemberdayaan ekonomi perempuan, peran negara tidak bisa diabaikan. Negara harus mampu menciptakan kebijakan progresif yang mendukung perempuan dalam berbagai sektor. Ini melibatkan pendekatan holistik, mulai dari akses pendidikan dan pelatihan hingga peningkatan keterlibatan perempuan dalam berbagai bidang ekonomi.

Dukungan ini tidak hanya menciptakan keseimbangan gender dalam pekerjaan, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Harapan Mahfud MD terhadap perubahan sosial dan ekonomi untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga adalah panggilan bagi negara dan masyarakat. Ini adalah momen di mana kita harus bersatu untuk menciptakan perubahan positif.

Kita perlu menilai apakah kebijakan dan program yang ada sudah cukup efektif atau perlu disempurnakan. Peningkatan kesejahteraan keluarga tidak hanya menjadi tanggung jawab perorangan. Akan tetapi juga tuntutan moral dan sosial yang harus diemban bersama oleh negara dan masyarakat.

Dan Akhirnya

Kontroversi yang dihasilkan dari pernyataan Mahfud MD menawarkan banyak ruang untuk refleksi dan analisis. Meskipun pernyataannya mengenai dosa ibu yang melahirkan anak tak berakhlak dapat dianggap kontroversial, klarifikasinya menyoroti urgensi pemahaman yang lebih dalam terhadap tantangan yang dihadapi oleh ibu-ibu. Saya setuju dengan Mahfud bahwa negara memegang peran krusial dalam memberikan perlindungan dan memastikan adanya peluang pekerjaan yang layak bagi perempuan.

Keberhasilan seorang ibu dalam mendidik anaknya tidak hanya tergantung pada kemampuan individu, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan ekonomi di sekitarnya. Pernyataan Mahfud tentang upah yang layak untuk ibu sejalan dengan pemikiran bahwa kondisi ekonomi keluarga dapat berdampak langsung pada kualitas pendidikan anak-anak. Ketika seorang ibu memiliki penghasilan yang memadai.

 Hal ini bisa menciptakan lingkungan yang stabil dan mendukung, memungkinkan anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Dalam pandangan saya, Mahfud MD mencoba menyuarakan pentingnya peran negara dalam menciptakan kebijakan yang mendukung kesejahteraan keluarga. Ini bukan hanya tentang hak individu, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk menciptakan masyarakat yang adil dan berkeadilan.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun