Menjadi alternatif daerah wisata di Megamendung, Puncak Bogor, Desa Sukaresmi menawarkan pilihan lain untuk wisata Puncak.Â
"Ke depan, harapannya kami bisa mengurai kemacetan dan menyediakan alternatif wisata yang beragam agar masyarakat tetap dapat menghirup udara segar Megamendung Puncak dan keasrian lereng Gunung Gede Pangrango," imbuh Camat Megamendung, M. Ridwan, pada acara pelatihan dan pendampingan bagi Masyarakat Kelompok Tani Hutan Arca Domas yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA.
Hanya berjarak 8,1 km atau sekitar 25 menit dari simpang Gadog ke arah makam Jerman dan rancangan desa eduekowisata Desa Sukaresmi, Megamendung, jarak ini cukup terjangkau sebagai alternatif wisata. Tersedia alam terbuka untuk berkemah, dapat digunakan sekitar 20 tenda dengan kapasitas 6-8 orang.Â
Terdapat kolam renang, pemakaman tentara Jerman, peternakan kambing Sanen, dan pertanian paprika. Fasilitas seperti mushola dan kamar mandi juga cukup lengkap tersedia. Rencana ke depan adalah memperlebar jalan menuju desa ini untuk memudahkan akses ke Desa Sukaresmi.
Sebagai dukungan atas program Kepala Desa dan Masyarakat Kelompok Tani Hutan Arcadomas, di bawah penyuluhan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Tim Pengabdian Masyarakat UHAMKA, yang merupakan salah satu dari 11 tim UHAMKA yang mendapat Hibah Pengabdian Masyarakat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2024, bersyukur dapat berpartisipasi.Â
Kami bertiga, Lelly Qodariah (Program Studi Pendidikan Sejarah), Agus Pambudi (Pendidikan Biologi FKIP), dan Atiqah Meutia (Prodi Teknik Informatika FTII Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA), terlibat dalam kegiatan pengabdian ini. Secara luas, kegiatan ini memiliki dua tujuan: pertama, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengembangkan desa eduekowisata kampung tematik Arca Domas di Desa Sukaresmi, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
 Kedua, membantu merancang website agar informasi tentang aktivitas Desa Sukaresmi lebih luas dan menjangkau masyarakat yang lebih beragam, yang tentu akan optimal untuk promosi Desa Sukaresmi sebagai desa eduekowisata.
Selasa, 15 Oktober 2024, mulai pukul 08.00, kami melanjutkan program untuk mendukung Desa Sukaresmi menjadi Desa Eduekowisata melalui potensi yang dimiliki desa, yakni Kelompok Tani Hutan Arca Domas yang berada di bawah penyuluh Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.Â
Pagi ini, kami memberikan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk kandang organik, dengan tujuan agar kotoran kambing dapat dimanfaatkan secara optimal dan berdaya guna ekonomi, sehingga meningkatkan pendapatan peternak.Â
Demikian pula, produksi susu kambing Sanen lebih sehat dan produktif. "Kambing Sanen termasuk kambing terbaik dalam menghasilkan susu dibandingkan dengan jenis lainnya," imbuh M. Ahkam.
 Di kelompok lain, di ruangan yang berbeda, dilakukan pendampingan untuk kelompok pemuda dan wanita tani, yang mendapatkan pelatihan mengelola website Desa Sukaresmi. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital peserta.
Kegiatan ini dirancang agar peserta memahami dasar-dasar dan aspek lanjutan dari pembuatan situs web, mulai dari perencanaan hingga pengelolaan konten secara efisien.Â
Instruktur berpengalaman memberikan bimbingan langsung dalam praktik, di mana peserta bisa menerapkan ilmu yang diperoleh, mulai dari pembuatan halaman web sederhana hingga pengelolaan potensi Desa Sukaresmi. Mereka juga dibimbing memasarkan produk melalui website dengan mekanisme order langsung yang terkoneksi ke WhatsApp.
Dalam sambutannya, Lelly Qodariah sebagai ketua pelaksana menyampaikan harapannya agar seluruh peserta saling menginspirasi, mengedukasi, dan belajar bersama dalam menerjemahkan program Desa Sukaresmi untuk menjadi desa eduekowisata.Â
Di pihak lain, Kepala Desa, Bapak IIb Ibrahim, S.H., menyampaikan terima kasih, "Peningkatan keterampilan dan wawasan sangat dibutuhkan oleh kami karena kemajuan masyarakat dalam meningkatkan kemandirian akhirnya akan meningkatkan ekonomi masyarakat. Kami sangat menerima baik ilmu yang diberikan, semoga kami semakin terdorong untuk maju."
Kegiatan pelatihan dimulai dengan pretest untuk mengukur pengetahuan awal peserta, dan di akhir kegiatan ada posttest untuk mengetahui peningkatan pengetahuan peserta.
 Pada praktik web maupun pembuatan kompos, antusiasme dan keingintahuan peserta terlihat jelas, serta keinginan untuk meningkatkan keterampilan. Dialog interaktif berjalan dengan baik karena instruktur yang berpengalaman, sehingga peserta merasa puas mendapatkan tambahan ilmu dan pengalaman.
Atiqah Meutia mengemukakan bahwa setelah pelatihan, peserta mampu membuat dan mengelola situs web mereka sendiri untuk berbagai keperluan, mulai dari bisnis hingga edukasi. Hasil pelatihan ini melahirkan sebuah website yang sudah dihosting dengan domain http://www.sipaduwitmi.com.Â
Nama "sipaduwitmi" berasal dari hasil pemikiran untuk menggambarkan potensi eduekowisata Desa Sukaresmi.Â
Kehadiran website ini memberikan informasi dan memandu masyarakat tentang potensi eduekowisata Desa Sukaresmi, Megamendung, dari gemerlapnya Puncak Bogor, Jawa Barat.
Syukur, acara pelatihan berjalan lancar, dan antusiasme dari peserta Kelompok Tani Arca Domas sangat baik. Terjadi dialog-dialog produktif. Abah Kukun, ketua Kelompok Tani, merasa senang mendapat ilmu baru, "Saya senang mendapatkan ilmu dan pengalaman baru, semoga ini bisa kami terapkan dalam kegiatan kami."
Kegiatan ditutup dengan penyerahan berita acara serah terima bantuan dari DRPT melalui Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA kepada Kelompok Tani Hutan Arcadomas berupa mesin penggiling kohe, mesin pemerah susu, paket website, dan penyewaan paket website selama satu tahun, serta alat-alat pendukung lainnya.Â
Total bantuan yang diserahkan sebesar Rp. 22.104.000, disaksikan oleh Bapak Iib Ibrahim, Kepala Desa Sukaresmi. Semoga Desa Sukaresmi berkembang menjadi desa eduekowisata yang baik dan semakin semangat mengembangkan potensi-potensi lainnya. Semoga.
Sumber Doc. Tim Pengmas UHAMKA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H