Yogyakarta sebuah tempat dimana banyak makanan khas untuk dijadikan sebuah oleh-oleh dari Yogyakarta sendiri. Salah satu Makanan yang terbuat dari bahan Salak, pasti cukup aneh dan kemungkinan mustahil tetapi ia menjadi makanan khas Yogyakarta di pusat Oleh-oleh.
Oleh-oleh yang terbuat dari Salak ini awalnya dibuat  Ibu Rumah Tangga dan dinamai UKM Al-Kautsar yang di ketuai bernama Bu Tri dan 9 ibu rumah tangga lainnya.
Lokasinya itu di Desa Wisata pulewulung, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bu Tri menjelaskan Awal terbentuknya UKM Al-Kautsar ini pada tahun 2008, dulu di buat oleh Mahasiswa UGM Fakultas Pertanian yang KKN disana. Sebelumnya ibu rumah tangga ini di ajari cara bikin sirup dan selai dari berbahan salak ini, nah lama-kelamaan memotivasi terbentuknya kelompok UKM Al-Kautsar ini dan di namai oleh Mahasiswa UGM tersebut.
UKM Al-Kautsar ini tertarik dengan dan melanjutkan memproduksi pengolahan yang berbahan dasar salak, karena di kecamatan Turi pada saat itu belum ada makanan yang terbuat dari olahan buah salak. Bu Tri menjelaskan bahwa "kami kelompok Al-Kautsar ini tertarik untuk melanjutkan dan memproduksi olahan salak"
Pada launching pertamanya UKM Al-Kautsar ini mengikuti lomba olahan pangan sekabupaten Sleman di Taman kuliner Condongcatur dan UKM Al-Kautsar ini meraih peringkat juara harapan satu.
Nah hal tersebut yang memotivasi untuk melanjutkan memproduksi olahan buah salak . Dan pada tahun tersebut juga UKM Al-Kautsar ini memproduksi dalam jumlah banyak sirup hasil olahannya. Karena semakin dikenal banyak orang dan pesanan membeludak.
UKM Al-Kautsar ini juga dapat banyak undangan-undangan untuk tampil di pameran dengan olahan pangan. Dan juga di undang di berbagai acara-acara Mahasiswa dan berbagai kampus untuk menjadi narasumber dalam event atau acara-acara tersebut.
Namun seiring berjalannya waktu produksi sirup buah salak itu mengalami penurunan karena terkendala perizinan, karena dulu memproduksi sirup tanpa ada label bpom pun cukup tetapi sekarang sudah harus menggunakan bpom dan sertifikat halal. Nah pada saat itu pula produksi sirup dan selai buah salak usai atau berhenti.
Tidak lama dari berhentinya memproduksi sirup dan selai itu UKM Al-Kautsar ini bangkit kembali dan berinisiatif untuk memproduksi olahan Seperti Onde-Onde, geplak, jenang, wajik, dan kerupuk salak. Produksi Olahan salak ini awalnya motivasi untuk menaikkan harga jual salak yang pada saat panen itu harga salak sedang tidak stabil bahkan turun drastis hingga harga perkilo nya Rp.2.000; (dua ribu rupiah), tetapi jiga di olah menjadi berbagai makanan dan harganya juga lumayan naik empat kali lipat dari harga awal yang perkilonya Rp.2.000; (dua ribu rupiah) menjadi Rp.8.000; (delapan ribu rupiah), jadi " lumayan harganya naik" ujar Bu Tri saat di wawancarai. Dan oleh karena itu anggota UKM tersebut sangat bersemangat dalam pengolahan salak.
Dan seiring berjalannya waktu, UKM Al-Kautsar ini menjalin kerja sama dengan Yayasan Baitul Mal BRILian RO Yogyakarta. Semenjak kerja sama dengan BRILian RO Yogyakarta ini mereka juga terfasilitasi melalui program yang bernama MIGP (Mustahik Income Generating Program). MIGP ini bagian sebuah program ekonomi dari YBM BRI yang berfokus pada peningkatan keterampilan bekerja dengan cara memanfaatkan potensi setempat melalui pemberian stimulus (modal) dan pendampingan usaha kepada penerima manfaat. Dan UKM Al-Kautsar selaku penerima manfaat bantuan yang di berikan dari YBM BRI sangat terbantu dengan memberikan modal untuk usaha salak dan ada juga pendampingan. "Tetapi awalnya terkendala untuk mendapat bantuan ini agak susah karena suami saya PNS, tetapi saya terus mengajukannya karena anggota UKM Al-Kautsar ini hanya ibu-ibu rumah tangga biasa" ucap Bu Tri sebagai ketua UKM. Hal ini menjadi peluang untuk para anggota agar lebih giat dan bisa lebih banyak lagi memproduksi olahan berbahan dari buah salak tadi.
Tak hanya disitu Ujar Bu Tri " setiap sebulan sekali kita itu ada pendampingan rutinan kayak ngaji bareng, dan pencatatan hasil laporan keuangan". Disana juga bisa meminjam uang atau mereka bilang itu Tabung modal. Terus UKM Al-Kautsar ini di fasilitasi ketika ingin mengikuti lomba, atau pelatihan untuk mengisi event-event dan dari YBM ini sangat memfasilitasi.
Dan sekarang-sekarang ini UKM Al-Kautsar menambah olahan baru yaitu Jamur Krispy juga dari olahan salak. Selain mereka memproduksi olah-olahan yang terbuat dari buah salak UKM Al-Kautsar ini juga bisa menerima pesanan. Dan disana Anggotanya itu di bagi menjadi beberapa bagian dalam kerjaannya baik itu yang mengolah geplak, onde-onde, wajik, dan lain-lainnya untuk acara-acara hajatan seperti itu.
Olahan seperti Wajik, jenang, kerupuk, udah menjadi olahan rutin. Dan juga sudah banyak di setor dan bekerja sama dengan toko-toko besar pusat oleh-oleh khas jogja contohnya seperti setor ke toko Hamzah Batik, Desa Wisata Pancoh.
Sementara itu pemasaran lewat digital Ukm Al-Kautsar ini masih kurang tetapi mereka juga mempromosikan produk makanan-makanan yang di produksinya lewat media WhatsApp, Instagram masing-masing anggota UKM Al-Kautsar. Sejauh ini tantangan untuk UKM Al-Kautsar itu dalam menjalankan usaha adalah saat proses produksi yang masih keterbatasan alat produksi yang menjadi halangan tersendiri.
Sejauh ini tantangan untuk UKM Al-Kautsar itu dalam menjalankan usaha adalah saat proses produksi yang masih keterbatasan alat produksi yang menjadi halangan tersendiri.
Tetapi saat UKM Al-Kautsar mendapatkan Alat produksi dari bantuannya yang awalnya sehari hanya bisa menghasilkan 2 toples tetapi dengan adanya alat produksi itu sangat membantu dan sehari bisa memproduksi 1kg atau 2 kg.
Ujar Bu Tri " saya itu kalau bulan puasa atau mau lebaran orderan semakin membeludak bisa sehari membuat lima resep olahan dari salak".
Dan ada kendala seperti produksi onde-onde dan akar kelapa yang mulai turun karena kesibukan dalam pengiriman pesanan paket salak. Olahan salak ini juga sudah bisa di kirimkan ke luar jawa.
Desa Pulewulung ini merupakan sebuah Desa yang di berdayakan untuk wisata dan juga budidaya buah salak. Terdapat budidaya salak dan tamanan lain yang untuk diolah oleh masyarakat setempat. Tak kalah dengan Desa Wisatanya disana juga tempatnya adem,dingin dan sejuk. Produksi atau pengolahan buah salak di desa tersebut membawakan inovasi baru untuk kuliner di dalam UKM Al-Kautsar untuk di jadikan olahan pangan yang terbuat dari buah salak dengan harga jual yang tinggi.
Ujar Bu Tri selaku ketua UKM Al-Kautsar "Anggota UKM Al-Kautsar ini dalam usahanya juga bisa dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan cukup menyekolahkan  anaknya ke jenjang yang lebih tinggi".
Selain Menjual dengan olahan salak tersebut di desa Pulewulung ini juga tempat Wisatawan atau pengunjung untuk Camping atau berkemah dan juga bisa susur sungai. Selain produksi dari olahan salak Ibu-Ibu anggota UKM Al-Kautsar ini juga memanfaatkan situasi itu dengan berdagang di area perkemahan dan juga menyewakan tempat tinggalnya untuk wisatawan yang berkunjung kesana.
Harapan mereka terkait UKM Al-Kautsar ini bisa berjalan dengan berkembang pesat lagi dan sejahtera.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI