Mohon tunggu...
Elsa AliyaRizqoh
Elsa AliyaRizqoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang mulai belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pancasila sebagai Pandangan Hidup dalam Berkarier

17 Desember 2021   10:58 Diperbarui: 17 Desember 2021   11:07 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pancasila merupakan Dasar Negara Republik Indonesia. Hal ini dapat diketahui dari dua hal. Pertama dari Sidang I BPUPKI yang merumuskan Pancasila paling dahulu dibandingkan hal-hal lainnya. Kedua dari alinea terakhir teks pembukaan UUD 1945 yang memuat sila-sila dalam Pancasila. Meskipun demikian sejatinya Pancasila tidaklah semata-mata Dasar Negara tetapi lebih dari itu merupakan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia dalam setiap peri kehidupannya, termasuk dalam berkarier.

Dalam dunia karier tentu dikenal luas istilah "orang dalam" atau "koneksi orang dalam". Frase ini sering dikonotasikan negatif. Apabila diketahui seseorang mendapatkan kemudahan baik dalam mendapatkan pekerjaan maupun dalam menapaki jenjang karier sementara reputasi dari yang bersangkutan tidak dikenal luas, label atau stigma yang hampir pasti diberikan pada orang tersebut adalah "koneksi orang dalam". 

Begitu pula apabila diketahui seseorang sedang mencari pekerjaan atau ingin naik jabatan sementara orang tersebut dikenal memiliki etos kerja yang kurang baik, maka saran yang hampir pasti diberikan pada orang tersebut adalah "mencari koneksi orang dalam". Label atau stigma ini menggambarkan seolah-olah "orang dalam" atau "koneksi orang dalam" selalu dikaitkan dengan orang-orang yang ingin memperoleh pekerjaan atau jenjang karier secara instan tanpa melalui proses yang sewajarnya. 

Benar atau tidak, bisa saja ada benarnya. Namun tak banyak bahkan sedikit sekali yang menyadari bahwa "orang dalam" atau "koneksi orang dalam" adalah bentuk implementasi Pancasila sebagai Pandangan Hidup dalam Berkarier, dalam arti merupakan bentuk implementasi lima sila dalam Pancasila pada dunia Karier. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam mencari pekerjaan atau jenjang karier, keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa selalu tercermin dalam pribadi setiap bangsa Indonesia. Hal ini berarti setiap bangsa Indonesia tidak lupa melakukan pendekatan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam mencari pekerjaan atau jenjang karier, melalui suatu ritual yang dikenal dengan "Berdo'a". Orang bisa saja menghakimi bahwa seseorang dalam mencari pekerjaan atau jenjang karier tidak melakukan usaha apapun selain Berdo'a. Namun tentu saja tidak ada seorangpun yang berhak menghakimi ketetapan Tuhan atas diri seseorang (sebagai jawaban atas do'a yang dipanjatkannya), termasuk soal "koneksi orang dalam".
  • Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Untuk memahaminya dapat memperhatikan ilustrasi berikut. Saiful adalah seseorang yang gemar melakukan penelitian sejak bangku sekolah hingga bangku kuliah. Hasil karya (penelitian)nya selalu ia tuangkan dalam bentuk karya ilmiah, baik makalah maupun jurnal. Suatu hari ia menghadapi salah satu dari dua keadaan, yaitu ia menemukan suatu perusahaan yang memerlukan hasil penelitiannya, atau perusahaan tersebut yang menemukan publikasi ilmiah hasil penelitian Saiful dan mencarinya. Singkat kata, terbukti bahwa hasil penelitian Saiful dapat meningkatkan kinerja perusahaan tersebut. Sebagai bentuk timbal balik, pimpinan perusahaan tersebut menawari Saiful suatu posisi dalam perusahaannya. Apabila dikatakan Saiful memperoleh posisi dalam perusahaan tersebut melalui "koneksi orang dalam", hal itu tentu benar. Artinya terlebih dulu terjalin koneksi antara Saiful dengan perusahaan tersebut sebelum ia memperoleh posisi di dalamnya. Tetapi takkan ada yang menyalahkan Saiful mengenai hal itu karena baik Saiful maupun perusahaan tersebut sama-sama menjalin koneksi secara fair. Hal itulah yang merupakan bentuk implementasi nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Saiful melakukan penelitian atas dasar kesejahteraan masyarakat dan perusahaan tersebut memberi Saiful posisi sebagai bentuk balas budi atas jasanya.
  • Persatuan Indonesia. Kaitan antara nilai Persatuan dengan "koneksi orang dalam" tentu tak diragukan lagi. Makna koneksi dalam KBBI diawali dengan kata "hubungan" dan hubungan merupakan prasyarat terciptanya persatuan. Hal ini menunjukkan bahwa "koneksi orang dalam" merupakan bentuk persatuan antara seseorang yang dipandang berjasa oleh suatu perusahaan dengan perusahaan tersebut yang hendak memanfaatkan jasanya.
  • Kerakyatan yang Dimpimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Sila terpanjang dalam Pancasila ini biasa diringkas menjadi dua kata yakni "Musyawarah Mufakat". Pada kasus "koneksi orang dalam", musyawarah dilakukan oleh perusahaan yang memberikan koneksi. Setiap perusahaan merupakan suatu Organisasi. Maka sekuat apapun posisi pimpinan suatu perusahaan, tidak mungkin ia mengambil sebuah keputusan tanpa melakukan musyawarah atau tanpa melibatkan jajarannya, termasuk dalam menentukan "koneksi orang dalam". Suatu perusahaan khususnya pimpinannya tentu memiliki suatu pertimbangan tertentu dalam menjalin koneksi, baik dengan seseorang maupun dengan perusahaan lainnya.
  • Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nilai Keadilan pada "koneksi orang dalam" tak sulit diidentifikasi, baik pada orang yang memperoleh koneksi maupun pada perusahaan yang memberikan koneksi. Orang yang memiliki koneksi memperoleh koneksi atas dasar usaha yang telah lebih dulu dilakukannya. Di sisi lain perusahaan memberikan koneksi pada seseorang atas dasar balas jasa terhadap orang yang diberikan koneksi. Maka baik orang yang memperoleh koneksi maupun perusahaan yang memberikan koneksi sama-sama bertindak atas dasar nilai keadilan sosial.

Penjelasan dan ilustrasi di atas menunjukkan bahwa "koneksi orang dalam" tidak selalu berkonotasi negatif. Minimal, tidak benar bila dikatakan bahwa setiap "koneksi orang dalam" terjadi secara instan. Mungkin orang awam akan menilainya demikian bila tidak mengetahui atau mencari tahu proses apa yang lebih dulu terjadi. Lebih jauh, urutan sila-sila dalam Pancasila justru menggambarkan proses yang dilalui pada "koneksi orang dalam". 

Dimulai dari seseorang yang berdo'a atas dasar Ketuhanan, lalu berkarya atas dasar Kemanusiaan, hingga terjalin koneksi antara orang tersebut dengan suatu perusahaan atas dasar Persatuan, kemudian perusahaan tersebut mengadakan Musyawarah Mufakat dan mengambil keputusan atas dasar Keadilan. Maka sesuatu yang memuat seluruh nilai yang terkandung dalam Pancasila tidak layak dimaknai negatif.

Pancasila merupakan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia dalam setiap peri kehidupannya, termasuk dalam berkarier. Dengan memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan, seseorang akan memperoleh kemudahan dan kesuksesan. Dalam hal ini, Pancasila merupakan pedoman bagi seseorang yang ingin memperoleh kesuksesan dalam berkarier, sehingga dapat dinyatakan bila setiap bangsa Indonesia memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya, angka pengangguran akan berkurang drastis.

Ditulis oleh Elsa Aliya Rizqoh

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun