Sholat isya' telah selesai aku tunaikan, aku bergegas beranjak dari tempat dudukku karena pasti teman-temanku telah menunggu di cafe. Saat aku hendak keluar dari musholah, ternyata wanita yang aku temui tadi sedang menatapku lagi. Namun, kali ini tak ku hiraukan karena aku sedang buru-buru mau ke cafe tempat teman-temanku berkumpul. Segera aku menghidupkan motor RX-KING kesayangan ku dan bergegas menuju ke lokasi teman-teman ku. tak butuh waktu lama aku pun sampai di lokasi cafe tersebut.
 "assalamualaikum bro." ucap salamku sembari berjalan menuju teman-temanku yang tengah asik mengobrol.
" waalaikumussalam." jawab mereka yang serempak.
"eh sudah sampai aja kamu sat." Sahut budi kepadaku.
"iya nih biasanya kalau diajak nongkrong susah." sahut rizal yang berada disisi kiri budi.
"haha iya nih lagi ada waktu luang jadi ya bisa kumpul deh." jawabku dengan cengengesan dan menggaruk-garuk kepala.
" duduk sini sat sebelah ku." ucap si Wahyu sembari menunjuk kursi sampingnya yang kosong.Â
"iya yu terimakasih,eh iya cuma kita berempat doang nih?" tanyaku kepada mereka yang sembari duduk.Â
"iya nih sat kan emang kita berempat terus emang kenapa? biasanya aja kita bertiga iya gak kosong." sahut rizal yang menjawab pertanyaanku.
"iya zal emangnya mau nambah siapa lagi coba." ucap budi yang menjawab ucapan rizal.Â
"Udah sana pesen makan atau minum dulu sat,tenang nanti aku bayarin." ucap wahyu kepadaku.
"ehhh seriusan nih yu gratis?" tanyaku ke wahyu yang hendak mentraktirku.
" iya sat seriusan tanyalah ke mereka berdua, apa kamu lupa sat kan hari ini aku ulang tahun?" jawab Wahyu Kepada ku.
 "hehe aku lupa yu, selamat ulang tahun Wahyu yang paling tampan sedunia." ucapku merayu wahyu.
Seketika pipi wahyu berubah menjadi berwarna merah muda karena mendengar ucapanku.
 "dasar satria aku jadi malu, udah sana cepat pesan." ucap satria yang menyuruhku untuk memesan makanan.Â
"mbak, pesen nasi gorengnya satu ya. Sama minumnya es jeruk aja mba." Pintaku kepada pelayan restoran.
"iya mas, tunggu sebentar ya." Sahut pelayan tersebut.
"Eh kalian tau tidak, tadi sore aku menolong seorang pria paruh baya mungkin sekitar 65-70tahunan yang di keroyok oleh gengster." Ucapku kepada teman-temanku
"lalu sat, bagaimana keadaan bapak itu?" sahut Budi dengan penuh rasa penasaran.
"Aku langsung membawa bapak itu kerumah sakit si tadi, karena aku teringat akan tugas kuliah jadi aku buru-buru pulang setelah membayar administrasi rumah sakit. Nah, waktu aku hendak keluar ruangan si bapak, tanganku di tarik oleh bapak dan bapak itu memberikanku gelang ini." sahutku sembari mengambil gelang yang berada di sakuku dan menunjukkannya pada teman-temanku.
"Wih, keren juga sat gelangnya keliatan antik banget ya." sahut Wahyu.
"Eh, tunggu-tunggu. Aku pernah melihat gelang ini sebelumnya, tapi dimna ya? Aku lupa." Ucap Bayu sembari mengingat dimna dia melihat gelang itu.
"Ah, ya sudah. Lumayan bisa buat nambah koleksiku." Sahutku memecahkan keadaan yang menjadi serius.
tak kerasa waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam mungkin karena kami asik mengobrol dan bercanda sehingga waktu terasa cepat.Â
"bro aku pamit duluan ya udah jam 10 nih aku besok ada kuliah pagi." izinku kepada mereka.Â
"iya sat hati-hati dijalan." ucap mereka serempak. "assalamualaikum." ucapku kepada mereka. "waalaikumussalam." jawab mereka dengan serentak.
 Aku berjalan keluar menuju parkiran motor dan bergegas pulang, sesampainya di depan kamar kost akupun langsung membukanya dan memasukan motorku kedalam kamar kostku, setelah memasukan motor akupun langsung merebahkan tubuhku ke atas kasur dan tak butuh waktu lama akupun tertidur.Â
drettt drettt drettt drettt ..........
terdengar alarm handphone ku yang sudah menunjukkan jam 4:30 pagi aku langsung terbangun dan menyiapkan diri untuk berangkat sholat subuh di mushola, seperti itulah kegiatan ketika aku bangun tidur. Merasa sudah siap aku menutup pintu dan menguncinya lalu berjalan kaki menuju mushola. Ternyata wanita yang semalam yang memandangiku melaksanakan sholat subuh di mushola juga.
"jarang-jarang ada perempuan yang sholat subuh di mushola." gumamku sendirian dan sembari berjalan memasuki mushola.Â
Setelah menunaikan sholat subuh aku melihat wanita tadi berjalan keluar mushola seorang diri aku bergegas n'tuk mengejarnya karena penasaran Aku di buatnya.
" assalamualaikum mbak." Ucapku yang sontak membuatnya terkejut.
" waalaikumussalam mas." Jawab wanita itu dengan nada malu.
 "sendirian aja nih mbak?" tanyaku kepada wanita berhijab itu sembari jalan beriringan.Â
" iya mas, rumah ku dekat sini. Itu dia mas, yang warna hijau." jawabnya sambil menunjuk ke arah rumahnya.
 " ehhh ternyata kita tetanggaan ya mbak itu kostanku." Sahutku yang menunjukkan tanganku kearah kostan.
 " eh iya nama mbak siapa ya?" tanyaku yang penasaran dengan namanya.
Tiba-tiba perutku terasa sangat sakit, karena aku ingin membuang air besar.
"Mba maaf, saya duluan ya. Perut saya ngga beres nih." Lanjutku sembari memegang perut.
Wanita tersebut hanya tersenyum kecil melihatku yang perlahan berlari karena tak sanggup lagi menahan kentut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H