Mohon tunggu...
Inovasi

Referensi Buku "Mitos Jurnalisme" Karya Dudi Sabil Iskandar dan Rini Lestari

8 Juni 2016   15:39 Diperbarui: 8 Juni 2016   21:24 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7. Interactivity. Jurnalistik online memungkinkan interaksi langsung antara redaksi dengan pembaca, seperti melalui kolom komentar dansocial media sharing.

G. Mitos Jurnalisme Sebagai Pilar Keempat Demokrasi

Nyaris semua media memiliki afiliasi, hubungan, dan kepentigan dengan partai politik. Dengan begitu, media di indonesia tidak independen dan tidak bisa menentukan dirinya sendiri sebagai media. Diera modern dengan kapitalisme sebagai urat nadi, media dan politik bertemu dengan factor bisnis. Media hanya bisa menjadi pilar keempat demokrasi jika mengambil jarak dan independen dengan 3 jenis kekuasaan yang terdapat pada lembaga negara. Persekutuan media, bisnis, dan politik ditangan satu orang hanya akan melahirkan orde baru dalam bentul ain atau orde baru jilid 2. Dengan demikian, harus dibedakan antara demokrasi procedural dan demokrasi substansial.

H. Teks Dan Wacana Perspektif Teori Kritis

Teks adalah semua bentuk bahasa. Teks meliputi gambar, suara, citra, gambar, efek, dan sebagainya. Konteks berarti memasukkan semua situasi dan kondisi yang berada diluar teks. Wacana adalah makna dari teks dan konteks secara bersama. Saat ini dikenal 3 pandangan mengenai analisis wacana. Pertama mewakili kaum positivism-empiris. Menganalisis wacana dengan menggambarkan kata-kata aturan kalimat, bahasa, dan pengertian bersama. Keduakonstruktivisme menempatkan wacana sebagai suatu analisis untuk membongkar tujuan dan makna-makna yang tersembunyi.Ketiga pendekatan kritis menggunakan paradigm dengan menekankan konstelasi kekuatan pada produksi dan reproduksi makna. Saat ini analisis wacana kritis menjadi primadona dalam penelitian teks ( media khususnya).

I. Semiotika Roland Barthes

Semiotika adalah ilmu tentang tanda. Menurut Barthes tanda denotative terdiri atas : penanda dan petanda. Akan tetapi pada saat bersamaan, tanda denotative adalah juga penanda konotatif. Dengan kata lain, menurut Cobley & Jansz hal tersebut merupakan unsure material. Studi Barthes tentang tanda bertumpu pada peran pembaca. Ia membuat sebuah model sistematis dalam menganalisis makna dan tanda-tanda. Focus barthes adalah gagasan tentang siignifikasi 2 tahap. Tahap pertama merupakan hubungan antara penanda dan petanda dalam sebuah tanda terhadap kualitas eksternal. Tahap kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos. Mitos adalah bagaimana kebudayaan memahami aspek tentang realitas atau gejala alam.

 

BAGIAN II JURNALISME SEBAGAI MITOS

Berikut ini ada beberapa contoh berita yang beredar di situs/laman berita internet mengenai jurnalime sebagai mitos.

A. Liputan6.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun