Mohon tunggu...
Elsa Fy
Elsa Fy Mohon Tunggu... Administrasi - :)

reading and writing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Post-Kuliah Syndrome

26 Februari 2019   09:00 Diperbarui: 26 Februari 2019   08:57 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah saya amati dan saya rasakan sendiri tensi mudah naik, gelisah dan mudah marah pasca kuliah tidak lain karena selama ini mahasiswa --mahasiswa sang mahluk indah, sang mahluk istimewa panik.  Panik karena kehilangan gelar istimewa, kehilangan posisi di strata sosial masyarakat.  Betapa tidak enak-nya setelah menjadi mahluk istimwa tiba-tiba menjadi mahluk pengangguran!. Dulu sewaktu masih menjadi mahasiswa ketika ditanya apa kesibukan? Jawaban kata "Mahasiswa" adalah jawaban istimewa, orang yang mendengarnya juga akan berkata "Ah". Tidak hanya kehilangan gelar istimewa pasca kuliah tapi juga kehilangan teman-teman . Teman-teman tempat mengobrolkan banyak hal, mulai dari mengobrolkan masalah kuliah, politik, ideologi atau hanya mengobrolkan film favorite. Sudah kehilangan gelar istimewa, kehilangan teman-teman di tambah lamaran pekerjaan di tolak semua plus di tambah bumbu-bumbu pertanyaan "Sudah kerja?", "Sekarang kerja dimana?. Komplit. Teman temannya saya malah ada yang sakit maagh mendadak pasca tamat kuliah. Diagnosis dokter katanya karena stress berlebihan akibatnya asam lambung naik, nah loh.

Merasa khawatir, bimbang, bingung, merasa bosan serta jenuh, kehilangan kontak dengan teman-teman, merasa tertekan dan lain sebagainya . Saya dan teman saya merasakan yang namanya Post Kuliah Syndrome. Saya merasakan dan sekarang belum terlalu lewat, masih ada sisa-sisanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun