Mohon tunggu...
Elsa Fy
Elsa Fy Mohon Tunggu... Administrasi - :)

reading and writing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula

26 Agustus 2018   14:10 Diperbarui: 27 Agustus 2018   15:31 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (stocksnap.io)

Menurut Koentjaraningrat kebudayaan berasal dari kata dasar "Budaya" berasal dari bahasa sangsakerta "buddhayah", yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti "budi" atau "akal". Jadi Koentjaraningrat, mendefinisikan budaya sebagai "daya budi" yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa itu. 

Kebudayaan melekat pada tiap tata kehidupan atau struktur sosial manusia yang dapat memberikan warna, ciri khas tersendiri, keunikan, estetika, sampai pada makna filosofi. 

Pada struktur atau kelompok sosial yang paling kecil misalnya keluarga, di mana dalam suatu keluarga sudah pasti ada suatu kebudayaan atau kebiasaan yang dapat menjadi ciri khas, cara pandang dalam bertindak dan berpikir keluarga tersebut.

Dalam sebuah keluarga orang tua yang membudayakan bangun pagi, membersihkan atau merapikan tempat tidur sebelum keluar kamar hingga menjadi kebiasaan yang melekat dalam kehidupan sehari-hari keluarga tersebut . Akan tetapi ada pula misalnya keluarga yang membudayaakan anak-anaknya sarapan terlebih dahulu, habis sarapan baru membersihkan atau merapikan kamar. 

Dalam struktur sosial yang jauh lebih besar daripada struktur sosial keluarga, kita mengenal istilah dunia bagian barat dan bagian timur, di mana kedua blok tersebut mempunyai kebudayaan, peradaban dengan ciri khas, keunikan, estiteka tersendiri. 

Kebudayaan menjadi faktor penting dalam kehidupan manusia, sebab kebudayaan dapat memberikan arah terhadap cipta, karsa, dan rasa yang dihasilkan manusia. Arah tindakan yang dilakukan sebuah keluarga sebagai struktur atau kelompok sosial paling kecil, negara sampai pada istilah blok dunia, yaitu pada blok timur dan blok barat adalah sebuah kebudayaan.

Kota Pagaralam ialah kota kecil yang dipagari Gunung Dempo dan Perbukitan, tidak heran mengapa nama kota tersebut diberi nama "Paragalam". Kota Pagaralam, salah satu kota kecil di kaki gunung Dempo, 298 km dari kota Palembang dan juga berjarak sekitar 60 km di sebelah barat daya Kabupaten Lahat. Dari Kota Palembang menuju Kota Pagaralam butuh waktu 7-8 jam. 

Salah satu kebudayaan di kota Pagaralam yang terbilang unik serta memiliki filosofi tersendiri ialah tata cara adat kematian. Di mana akibat adat kematian tersebut lambat-laun memunculkan jargon "Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula". Asal muasal jargon tersebut keluar dari lisan masyarakat luar, masyarakat yang bukan penduduk asli Kota Pagaralam. 

Masyarakat luar tadi, ketika mereka datang melayat ke upacara adat kematian, tuan rumah duka menyiapkan jamuan bak hajatan pernikahan mulai dari gulai kambing, pepes ikan, opor ayam, kue-kue dan sebagainya lengkap seperti Prasmanan Pernikahan.

Jargon "Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula" bukan tanpa alasan muncul kepermukaan, mengingat untuk menyiapkan Prasmanan kematian tersebut tuan rumah harus tetap menyiapkan meskipun kebutuhan untuk makan sehari-hari saja susah. Bukan hal aneh jika Prasmanan untuk para pelayat tersebut didapat dari kerja serabutan atau bahkan dengan berhutang sana-sini. Setelah rangkaian acara upacara kematian selesai, rumah duka tinggal memikirkan bagaimana cara membayar hutang.

Walaupun banyak yang menganggap bahwa hal tersebut bak "Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula". Prasmanan untuk para pelayat tetap dilaksanakan oleh masyarakat kota Pagaralam hingga hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun