Mohon tunggu...
Elsa Yasinta
Elsa Yasinta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jalani, nikmati, dan syukuri

Mahasiswi Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sultan Agung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Pandang Sebagian Pelajar terhadap Matematika

31 Desember 2022   19:37 Diperbarui: 31 Desember 2022   19:47 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam pembelajaran matematika, seringkali guru menggunakan metode pembelajaran yang monoton dan kurang menyenangkan sehingga mereka mudah merasa bosan ketika pembelajaran matematika dan kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Ketika mereka tidak memperhatikan penjelasan dari guru, maka akan berakibat pada pemahaman materi matematikanya yang kurang baik sehingga menyebabkan mereka kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika.

d. Sikap yang mudah menyerah.

Matematika merupakan pelajaran yang membutuhkan kesabaran, ketelatenan, serta ketekunan yang tinggi. Setiap orang khususnya siswa/pelajar tentu mempunyai kesabaran dan ketekunan yang tidak pasti sama. Seringkali para pelajar sudah menyerah terlebih dahulu pada saat mengerjakan soal matematika karena kurangnya kesabaran mereka. Hal inilah yang kemudian menyebabkan mereka tidak menyukai matematika dan beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit.

e. Kurangnya interaksi antara pelajar dengan guru. 

Setiap siswa/pelajar tentu mempunyai kemampuan untuk menangkap dan memahami materi matematika yang berbeda-beda. Apalagi matematika merupakan pelajaran yang terdapat banyak sekali rumus dan simbol. Terkadang ketika siswa merasa kurang paham mengenai materi yang telah disampaikan oleh guru, mereka tidak mau atau enggan bertanya kembali kepada gurunya sehingga mereka tidak dapat memahami dengan betul materi tersebut. Pada akhirnya mereka kesulitan ketika mengerjakan soal-soal. Hal tersebutlah yang kemudian menjadikan mereka menganggap bahwa matematika itu sulit.

f. Kesulitan dalam menghafal rumus. 

Dalam pelajaran matematika, kemampuan mengingat anak dalam menghafalkan rumus juga sangat penting. Setiap anak tentu mempunyai kemampuan untuk mengingat yang berbeda-beda. Dengan rumus matematika yang tidak sedikit, tentu ada beberapa siswa/pelajar yang mungkin tidak dapat menghafalkan semua rumus matematika yang telah dipelajari dan disampaikan oleh guru karena keterbatasan kemampuannya dalam mengingat. Kesulitan dalam mengingat rumus itulah yang kemudian menjadi penghambat mereka dalam menyelesaikan soal/ permasalahan matematika.

g. Kurangnya kemampuan siswa dalam mengaplikasikan rumus ke dalam soal. 

Terkadang siswa/pelajar hanya menghafalkan rumusnya saja tanpa berlatih mengaplikasikan rumus yang telah dijelaskan dengan cara latihan mengerjakan soal-soal dengan model yang berbeda terkait rumus tersebut. Hal yang demikian menjadikan siswa/ pelajar hanya terpaku dengan contoh soal yang telah diberikan oleh guru sehingga mereka kurang mampu mengerjakan soal dengan model yang berbeda meskipun rumusnya sama. Ketidakmampuan siswa dalam mengaplikasikan rumus ke dalam soal inilah yang dapat menyebabkan mereka kesulitan dalam pelajaran matematika.

h. Takut salah. 

Hal terakhir yang menjadikan siswa/pelajar merasa kesulitan dalam pelajaran matematika adalah takut salah. Seringkali ketika pembelajaran matematika mereka takut salah, karena jika mereka salah nantinya akan mendapatkan nilai yang jelek atau takut jika nanti dimarahi oleh orang tua maupun gurunya. Padahal sebenarnya dari sebuah kesalahan tersebut seorang guru dapat membantu mereka memahami kesalahannya dan memberikan solusi bagaimana cara memperbaiki kesalahan tersebut sehingga mereka tidak akan mengulangi kesalahannya kembali dan lebih dapat memahami materi secara mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun