Straight News "Harga Sembako"
 Â
Harga sembako di pasar Tigalingga, Kecamtan Tigalingga, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara menyebut harga sejumlah barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan pada awal tahun 2023.
Salah satu pedagang bernama Sontina Simbolon pedagang sayuran dan sembako di Pasar Tigalingga yang sudah berjualan sejak 2017 mengatakan bahwa selama berjualan mengalami naik turun pendapatan. Alasan terbesar Sontina Simbolon tetap bertahan yaitu demi memenuhi kebutuhan keluarga dan utnuk biaya anak sekolah.Modal awal ibu Sontina berjualan sekitar Rp.2 jutaan.Â
Ibu Sontina Simbolon juga mengatakan salah satu komoditi sayuran yang naik cukup tinggi adalah cabai rawit. "Harga cabai rawit naik 80 persen dari Rp.25 ribu menjadi Rp.60 ribu untuk satu kilogram (kg) nya." Kata ibu Sontina Simbolon, Rabu (15/01/2023)Â
Tak hanya cabai rawit ,kenaikan juga dialami cabe merah. Kalau cabai merah naik dari Rp.20 ribu menjadi Rp. 45 ribu. Serupa juga harga bawang merah naik tapi tidak terlalu tinggi dari Rp. 20 ribu menjadi Rp. 25 ribu per kilogram, bawang putih Rp. 35 ribu menjadi Rp. 40 ribu, kentang Rp. 20 ribu jadi Rp. 35 ribu. " ungkapnya.Â
Ibu Sontina mengungkapkan meningkatkannya harga cabai diduga karena cuasa ekstrem yang membuat panen cabai di daerah terganggu dan membuat pasokan menjadi sedikit.Â
Selain itu, harga minyak goreng kemasan yang sebelumnya dijual Rp. 14 ribu menjadi Rp. 18 ribu per liter nya. Kenaikan ini membuat banyak konsumen mengeluh karna naik semakin tinggi, tapi apalah daya saya. Saya hanya bisa menanggapi dengan sabar dan tersenyum." ungkapnya.Â
Kenaikan harga dikeluhkan Ibu Sontina Simbolon lantaran omset mereka berkurang. "Semuanya naik sejak Natal dan tahun baru kemarin dan sepi pembeli juga. Biasanya penghasilan rata-rata saya per hari sekitar Rp. 1 jt 500 ribu. Namun, karna harga sembako naik penghasilan rata-rata saya perhari Rp. 1 jt. Belum lagi gaji saudara yang membantu Saya berjualan.Â
Ibu Sontina Simbolon berharap agar kenaikan harga sembako ini bisa kembali normal sehingga daya beli masyarakat bisa kembali normal.Â