Mohon tunggu...
Elly Maria Silalahi
Elly Maria Silalahi Mohon Tunggu... profesional -

I'm a woman who wants to live in peace among different tribes, races and religions. cause the differences were created by God will lead the beauty of harmonization in the earth

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kecebong vs Kampret

23 September 2018   00:34 Diperbarui: 23 September 2018   10:40 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Belum lagi mahasiswa Demo..hadeh bikin rusuh dan kisruh saja..tuh kenapa giliran Koruptor ga loe demoin. Dilarang katanya ga demokratis, dibiarin malah anarkis. Mahasiswa tuh diajarkan untuk jadi pemimpin, bermartabat dan punya logika, pake tuh semua kemapuan loe , jangan berpihak pada kepentingan golongan tertentu, tapi berpihak pada kepentingan rakyat dan  keutuhan NKRI. 

Ada banyak cara yang bisa dilakukan, sekali lagi fungsikan tuh DPR dan MPR, apa artinya kalau mereka di gaji besar tapi tidak di fungsikan. Janganlah kita kebablasan berdemokrasi, pakailah rules-rules yang ada. Ingat tidak semua setuju denganmu, dan jangan mengkalim bahwa semua mahasiswa seide denganmu. Ingat dibalik tuntutan hakmu, ada juga hak orang lain yang tidak sepaham denganmu, jadi sebagai mahasiwa bijak dan netrallah.

Bicara netral sebaiknya semua Aparatur Negara bersikap netral seperti PNS, ABRI, Kepolisian, Kepala Daerah mulai dari Gubernur sampai RT, para Guru dan Kepala Sekolah, Kepala Dinas Propinsi dan Kota, kita boleh memilih tapi kan ga boleh memihak karena akan mempengaruh di kinerja dan area kepemimpinanmu baik dari segi pelayanan dan fasilitas, yang ada nantinya tidak fair bagi yang lain. Sebagai pemimpin tetap jaga kenetralan masalah kamu memilih siapa itu pilihanmu pribadi.

Slogan #GantiPresiden....hati-hati slogan ini berarah makar, kenapa makar? Karena jelas Paslon Presiden hanya 2 yaitu pasangan Joko Widodo - Ma'Aruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kalau hanya ganti presiden berarti ga jelas presiden siapa yang dimaksud. Dan di sinyalir mengarah ke radikal dan khilafah. Termasuk juga yang teriak-teriak turunkan atau lengserkan jokowi. 

Saat ini Jokowi dilindungi oleh Undang Undang dan syah sebagai  Presiden sampai  2019. Emang dia sudah buat apasih? Sampai segitu ngototnya turunkan Presiden, emang loe pada mau kudeta? Kalau seperti itu sudah pasti Kepolisian dan ABRI wajib melindungi Presiden dan NKRI, ga sabaran amat ya..ga sampai 356 hari Jokowi memerintah unntuk periode ini, makanya gunakan tenaga dan pikiranmu untuk kemajuan Prabowo kalau itu memang pilihanmu...jangan-jangan mau pilih yang lain? Kalau iya itu artinya makar dan harus ditindak secara hukum karena negara kita negara hukum.

NKRI mau dirubah menjadi negara khilafah...ini lebih parah, bukan alasan karena muslim di Indonesia 90% (validkah data ini?) maka NKRI harus dengan syariat Islam. Ingat Piagam Jakarta kenapa tidak jadi dituliskan Syariat Islam karena Soekarno memahami di Indonesia bukan hanya muslim ada agama lain. Belajar sejarah ga sih tentang kedatangan agama-agama di Indonesia, Islam-Kristen-Katolik-Budha- Hindu- Konghucu bukan agama asli di Indonesia semua datang dari Timur Tengah, Cina dan India. 

Indonesia bukan Timur Tengah, Indonesia itu Bhineka Tunggal Ika. Justru Indonesia mempunyai agama asli yang disebut aliran kepercayaan itu agama asli orang Indonesia kalau di Jawa ada Kejawen, kalau di Batak ada Parmalim dan mungkin di daerah lain juag ada seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur lainnya, ada agama setempat.

Agama dengan politik, ini juga yang membuat ruwet, agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. sedang politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Ini jelas beda arah dan tujuannya dan tidak akan pernah serasi atau sejalan. 

Agama merupakan dogma antara manusia dengan Allah, sedangkan politik adalah memperjuangkan kekuasaan. Karena mencampur adukan agama dan politik terjadilah penghalalan atas nama agama, terjadi pengkafiran atas nama agama, timbullah istilah kriminalisasi ulama. Apabila pemimpin agama ikut dalam politik sudah pasti ada kepentingan politik, bukan lagi kepentingan surgawi. 

Karena menyatukan agama dengan politik akan terjadi sudut pandang yang berbeda dan tidak akan bersatu atau ketemu jalan keluarnya, ini berlaku ke semua agama bukan hanya Islam. Sebaiknya ada undang-undang yang tegas antara agama dan politik, seorang pemimpin agama sebaiknya tidak berpolitik, karena itu bukan tujuan seorang pemimpin agama.    

Janganlah karena agama kita jadi berdosa dan berperang, agama itu seharusnya membawa kebaikan, agama itu mendekatkan kita kepada Allah dan menghargai manusia sebagai ciptaannya. Emangnya yang non muslim itu bukan ciptaan Allah? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun