Mohon tunggu...
Suryan Masrin
Suryan Masrin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis Pemula, Guru SD Negeri 10 Muntok (sekarang), SD Negeri 14 Parittiga, pemerhati manuskrip/naskah kuno lokal Bangka, guru blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebun Sahang di Rimbak Kendong (Peradong) dalam Peta Pulau Bangka Tahun 1930-1936

24 Oktober 2020   22:11 Diperbarui: 24 Oktober 2020   22:32 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan saya yang sebelumnya berjudul "Kebun Sahang di Manggarau (Peradong) dalam Peta Bangka Tahun 1933 dan 1935-1946". Dalam tulisan ini, penulis  masih menyajikan pembahasan tentang kebun sahang (lada/merica) yang ada di kampung Peradong, namun kali ini cakupan bahasan berada tepatnya di dusun Rimbak Kendong (Rimbakkendoeng). 

Lada adalah salah satu rempah-rempah yang ada di Kepulauan Bangka, yang merupakan komoditi utama yang paling disukai oleh orang Eropa. Selain berfungsi sebagai rempah, lada juga dapat digunakan untuk mengatur suhu dingin menjadi panas (baca manfaat lada).

Uraian ini di jelaskan berdasarkan peta Pulau Bangka tahun 1930-1936 atau pada pembahasan sebelumnya  ditulis dengan peta Pulau Bangka tahun 1933. Berdasarkan Peta ini, ternyata kebun sahang tidak hanya di dusun Menggarau saja, sebagaimana yang sebelumnya sudah penulis jabarkan. Di kampung peradong masih ada kebun sahang yang menurut pengamatan penulis berdasrkan peta lumayan luas dibandingkan wilayah wilayah sekitarnya, yaknj kali ini tepatnya berada di dusun Rimbak Kendong, yang berada diperbatasan antara wilayah Ibul dan Berang.

Rimbak Kendong (Rimbakkendoeng)
Rimbak Kendong (Rimbakkendoeng)
Di tulisan sebelumnya, tepatnya di Dusun Manggarau kepemilikan kebun-kebun tersebut di dominasi oleh orang-orang Cina, untuk kebun yang ada di dusun Rimbak  Kendong, penulis belum bisa menyebutkan kepemilikan kebun-kebun tersebut. Informasi tentang siapa yang menjadi pemilik kebun kebun tersebut hingga tulisan ini selesai belum dapat diketahui. 

Penulis berasumsi bahwa kepemilikan kebun sahang tersebut juga adalah orang-orang Cina, mengingat di Dusun Peradong sendiri yang mayoritas didiami oleh orang-orang Melayu tidak terdapat kebun sahang yang luas, hanya bagian-bagian kecil saja, yang jadi menarik di dusun Menggarau yang dalam tulisan sebelumnya bahwa kepemilikan kebun yang dianggap luas tersebut adalah milik orang-orang Cina. Oleh sebab itulah maka penulis beranggapan bahwa kepemilikan kebun sahang yang ada di Dusun Rimbak Kendong juga adalah milik orang Cina, namun kepastiannya belum bisa dipastikan lebih lanjut. Semoga bermanfaat.

Muntok, 24 Oktober 2020

Suryan Masrin 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun