Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan saya yang sebelumnya berjudul "Kebun Sahang di Manggarau (Peradong) dalam Peta Bangka Tahun 1933 dan 1935-1946". Dalam tulisan ini, penulis  masih menyajikan pembahasan tentang kebun sahang (lada/merica) yang ada di kampung Peradong, namun kali ini cakupan bahasan berada tepatnya di dusun Rimbak Kendong (Rimbakkendoeng).Â
Lada adalah salah satu rempah-rempah yang ada di Kepulauan Bangka, yang merupakan komoditi utama yang paling disukai oleh orang Eropa. Selain berfungsi sebagai rempah, lada juga dapat digunakan untuk mengatur suhu dingin menjadi panas (baca manfaat lada).
Uraian ini di jelaskan berdasarkan peta Pulau Bangka tahun 1930-1936 atau pada pembahasan sebelumnya  ditulis dengan peta Pulau Bangka tahun 1933. Berdasarkan Peta ini, ternyata kebun sahang tidak hanya di dusun Menggarau saja, sebagaimana yang sebelumnya sudah penulis jabarkan. Di kampung peradong masih ada kebun sahang yang menurut pengamatan penulis berdasrkan peta lumayan luas dibandingkan wilayah wilayah sekitarnya, yaknj kali ini tepatnya berada di dusun Rimbak Kendong, yang berada diperbatasan antara wilayah Ibul dan Berang.
Penulis berasumsi bahwa kepemilikan kebun sahang tersebut juga adalah orang-orang Cina, mengingat di Dusun Peradong sendiri yang mayoritas didiami oleh orang-orang Melayu tidak terdapat kebun sahang yang luas, hanya bagian-bagian kecil saja, yang jadi menarik di dusun Menggarau yang dalam tulisan sebelumnya bahwa kepemilikan kebun yang dianggap luas tersebut adalah milik orang-orang Cina. Oleh sebab itulah maka penulis beranggapan bahwa kepemilikan kebun sahang yang ada di Dusun Rimbak Kendong juga adalah milik orang Cina, namun kepastiannya belum bisa dipastikan lebih lanjut. Semoga bermanfaat.
Muntok, 24 Oktober 2020
Suryan MasrinÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H