Mohon tunggu...
Suryan Masrin
Suryan Masrin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis Pemula, Guru SD Negeri 10 Muntok (sekarang), SD Negeri 14 Parittiga, pemerhati manuskrip/naskah kuno lokal Bangka, guru blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

New Normal; Antara Terpaksa dan Dipaksa

30 Mei 2020   22:27 Diperbarui: 30 Mei 2020   22:36 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keselamatan masyarakat tetapi harus menjadi prioritas. Kebutuhan saat ini sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru (dikutip dari merdeka.com, 15/05/2020).

Menkominfo juga 5 hari yang lalu (24/05/2020), ikut memberikan pernyataan mempertegas pernyataan presiden RI. Ia menekankan bahwa berdamai bukan berarti menyerah, melainkan menyesuaikan diri dengan kedisiplinan yang tinggi untuk menjalankan protokol-protokol kesehatan sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Masalah kesehatan menjadi yang utama sebagai pemutus mata rantai dari penyebaran corona. Namun aspek non-medis juga prioritas untuk dilaksanakan. Sebab, produktivitas ekonomi dan industri harus tetap dijalankan untuk menjaga ketersediaan lapangan kerja rakyat serta penghasilan masyarakat.

Produktif dan aman saat pandemi Covid-19 dengan jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan pakai sabun menjadi normal baru dalam keseharian kita sampai ditemukan anti virus dan vaksin dan obat Covid-19 (dikutip dari tempo.co, 24/05/2020).

Oleh: Suryan
Guru SDN 14 Parittiga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun