Mohon tunggu...
Suryan Masrin
Suryan Masrin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis Pemula, Guru SD Negeri 10 Muntok (sekarang), SD Negeri 14 Parittiga, pemerhati manuskrip/naskah kuno lokal Bangka, guru blogger

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kue Rangai Khas Bangka dengan Tampilan Kekinian

25 Januari 2019   10:30 Diperbarui: 25 Januari 2019   11:22 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak tahu dan kenal dengan Kue Rangai atau nama lainnya tompek ambor (Bangka Barat). Ia tidak hanya menjadi makanan khas Bangka saja, karena dibeberapa daerah di Indonesia juga memiliki makanan tradiaonal ini, sebut saja di Banjarmasin-Kalimantan dan Betawi-Jakarta. 

Namun yang menjadi menarik adalah kekhasan dalam pengolahan makanan tradisonal tersebut, karena setiap daerah pasti memiliki cara tersendiri dalam pengolahannya.

Selain itu, di era modern membawa suasana baru untuk tampilan kue rangai di Bangka tersebut. Pada umumnya bentuk kue rangai ini digulung dengan isian di dalam gulungan tersebut. 

Namun sekarang sudah ada versi tampilan baru, yakni dengan tampilan cetakan. Ini dilakukan semata-mata bukan merubah kekhasan kue tersebut, hanya memberikan warna baru tampilan kue tersebut. Soal cita rasa tidak berubah.

Kue Rangai merupakan salah satu makanan rumahan yang sering dihidangkan sebagai makanan ringan dirumah-rumah orang Melayu Bangka Belitung, oleh karena itu kue ini termasuk kue yang jarang dijual secara umum. 

Kalaupun ada hanya di tempat-tempat khusus saja atau datang lansung ke tempat yang membuat kue tersebut. Terkadang juga tidak selalu ada persediaan, kecuali telah memesan terlebih dahulu.

Kue ini tidak hanya menjadi makanan tradisonal di Indonesia saja, di negara luar-pun memiliki makanan ini, seperti negara Brazil yang biasa disebut coconut pancake atau manioc (tapioca) pancake. Meskipun demikian, terdapat perbedaan antara satu dengan yang lainnya baik dari segi bentuk, pengolahan adonan, bahkan perbedaan isian kue. Misalnya seperti Manioc Pancake, isi kuenya adalah mentega atau keju sementara Kue Rangai berisi campuran kelapa parut dan gula merah.

Sumber: http://visitbangkabelitung.com
Sumber: http://visitbangkabelitung.com
Di Pulau Bangka, ada juga yang menyebut Kue Rangai dengan Kue Rangi. Di Bangka Barat, kue ini disebut dengan Tompek Ambor. Sebagai kue tradisional, kue Rangai dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang banyak tersedia di lingkungan masyarakat Bangka Belitung. 

Pada dasarnya tepung sagu sebagai bahan utama untuk membuat kue Rangai biasanya yang digunakan adalah tepung sagu yang terbuat dari pohon rumbia (Metroxylon sagu). 

Seiring berjalannya waktu, saat ini masyarakat lebih sering menggunakan tepung sagu yang terbuat dari singkong atau tapioka yang banyak dijual di dalam kemasan. Selain tepung sagu, untuk membuat kue Rangai juga dibutuhkan kelapa parut dan gula aren sebagai bahan isian. 

Tanaman aren atau biasa disebut kabung oleh masyarakat Bangka Belitung banyak dijumpai di tumbuh di hutan-hutan Bangka Belitung. Kelapa merupakan tanaman yang juga banyak tumbuh di Pulau Bangka dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Bangka Belitung baik untuk membuat makanan maupun untuk pengobatan. Untuk membuat Kue Rangai, kelapa yang dibutuhkan adalah kelapa muda. 

Proses pembuatan kue Rangai sangat sederhana, sesederhana bahan yang digunakan untuk membuatnya. Proses pertama adalah dengan membuat bahan isi yang terdiri dari parutan kelapa dan gula merah biasa disebut inti kelapa. 

Selanjutnya dilakukan pembuatan kulit kue Rangai dengan cara menaburkan sagu ke kuali yang permukaannya datar/ceper yang telah dipanaskan tanpa minyak sambil sedikit dipercikkan air garam.  Sagu yang ditaburkan akan lengket dan melebar, namun untuk menjaga agar adonan tidak hangus maka api yang digunakan harus kecil. 

Setelah matang, kue dadar diisi dengan inti kelapa kemudian digulung dan siap disajikan. Meskipun kue Rangai merupakan kue yang sederhana, namun kue ini nyatanya merupakan bagian dari kekayaan budaya masyarakat Bangka Belitung

Tulisan ini diolah dari sumber http://visitbangkabelitung.com/content/kue-rangai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun