Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya sebanyak tetesan air hujan. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya sebanyak jumlah daun-daun pepahanan. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya sebanyak jumlah butir pasir di gurun. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya sebanyak jumlah biji-bijian dan buah-buahan. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya sebanyak jumlah yang  dinaungi kegelapan malam dan diterangi aleh benderang siang. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam  kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya sebanyak jumlah arang yang telah bershalawat kepadanya. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya sebanyak jumlah arang yang belum bershalawat kepadanya. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya sebanyak jumlah napas-napas makhluk ciptaan. Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya sebanyak jumlah apa yang ada di seluruh langit.
Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya sebanyak jumlah tiap-tiap sesuatu yang ada di dalam dunia dan akhirat. Dan segenap shalawat dari Allah beserta para malaikat-Nya, dan para Nabi-Nya, dan para Rasul-Nya, dan seluruh ciptaan-Nya, semaga tercurah atas junjungan para Rasul, pemimpin arang-arang yang bertaqwa, pemuka para ahli surga, pemberi syafa'at arang-arang yang berdasa, Nabi Muhammad SAW dan juga atas keluarganya, para sahabatnya, istri-istrinya, keturunannya, ahli baitnya, para pemimpin yang telah lampau, para guru yang terdahulu, para syuhada dan arang-arang saleh, dan yang senantiasa taat kepada Allah seluruhnya, dari penghuni bumi dan langit, dengan rahmat-Mu, wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang, dan Engkau Yang Maha Mulia dari semua yang mulia, segala pujian bagi Allah Tuhan alam semesta.
Selanjutnya berisi do'a daripada ajaran Tuan Said Hasyim anak orang Arab pada tahun 1315 H/1897 M, bulan Rabiul Akhir datang di Mentok, menyatakan amalan yang sangat baik. Berikut bunyi do'anya (mudah-mudahan tidak salah dalam penulisan); Bismillahi harraat, bismillahi farraat, bismillahi marraat, Allahu haadhiriin, Allahu syaahidiin, Allahu qariibun minnii, Allahu ghaniyullii khamsata ishlafabihim hazzal wabaa il khaa thimah, al mushthafa wal murtadha wabana a huma wal faatimatallahi hayyun shamadun baaqi walahu kanafun fiihi washallallahu 'ala sayyina muhammadin wa'ala aalihi washahbihi wasallam, aamiin.
Syahdan jika diminumnya air itu terus menghadap raja-raja niscaya kasih (luluh/baik) raja itu kepadanya. Jikalau beranak (mau melahirkan) dibacakan do'a ini pada air dan suruh minum niscaya segera keluar anaknya. Sebagaimana kisah Nabi Nuh yang dilepaskan Allah Ta'ala dari topan di atas bahteranya dengan berkat do'a ini, dan Nabi Ibrahim diselamat dari api tatkala dibakar Raja Namrud berkat do'a ini. Nabi Yusuf bertemu dengan ayahnya Ya'kub dengan berkat do'a ini, Nabi Musa menang dengan Fir'aun dengan berkat do'a ini, dan Nabi Isa naik ke langit yang keempat lepas berkat do'a ini juga.
Terakhir berisi do'a kadah yang amat besar kemuliaannya. Barang siapa yang membaca do'a kadah ini dan mengamalkannya (membaca) malam dan siang dalam tiap-tiap sembahyang/shalat, maka amat besar pahalanya. Berkat do'a kadah ini, jika ditiupkan pada air yang deras niscaya akan berhenti, jika ditiupkan pada besi yang tajam niscaya akan tumpul, dan jika ditiupkan pada orang yang sakit insya Allah akan sembuh, berkat do'a kadah dan atas izin-Nya. Bahkan, jika ada orang yang mati, maka disurat (dibacakan) pada kain kafannya, kemudian ditaruh dalam kubur, dengan berkat do'a ini lepas siska kubur dan dibukakan Allah baginya pintu surga tempat kediamannya bermula (atas izin Allah SWT). Sabda Nabi SAW, 'barang siapa umatku membacca do'a ini, maka akupun malu akan dia karena orang itu lepas daripada siksa Allah Ta'ala, jika ada ia berbuat dosa besar sekalipun akan diampuni Allah Ta'ala, diberikannya rahmat lalu tiada dikira-kira akan dia bermula, jika do'a ini disurat pada cawan putih atau piring putih berubah air di dalamnya, diminumkan pada orang yang sakit mudah-mudahan ia sembuh berkat doa itu.
Note:
* Adalah seorang Sulthon (Raja) yang bernama Sulthon Mahmud Al Ghaznawi/Al Ghornawi. Sepanjang hidupnya Raja ini selalu menyibukkan dirinya dengan membaca sholawat kepada nabi Muhammad .
Setiap selesai shalat subuh, sang raja membaca sholawat sebanyak 300.000 kali. Begitu asyiknya raja membaca sholawat sebanyak itu, seolah-olah beliau lupa akan tugasnya sebagai seorang raja, yang di pundaknya tertumpu berbagai tugas negara dan berbagai macam harapan rakyatnya yang bergantung padanya. Sehingga kalau pagi tiba, sudah banyak rakyatnya yang berkumpul di istana menunggu sang raja, untuk mengadukan persoalannya.
Namun sang raja yang ditunggu-tunggu tidak kunjung hadir. Sebab sang raja tidak akan keluar dari kamarnya, walau hari telah siang, jika belum menyelesaikan wirid sholawatnya. Setelah kejadian ini berlangsung agak lama, pada suatu malam beliau bermimpi bertemu dengan Rasululloh .
Di dalam mimpinya, Rasululloh bertanya, "Mengapa kamu berlama-lama di dalam kamar? Sedangkan rakyatmu selalu menunggu kehadiranmu untuk mengadukan berbagai persoalan mereka." Raja menjawab, "Saya duduk berlama-lama begitu, tak lain karena saya membaca sholawat kepadamu sebanyak 300.000 kali, dan saya berjanji tidak akan keluar kamar sebelum bacaan sholawat saya selesai."
Rasululloh lalu berkata, "Kalau begitu kasihan orang-orang yang punya keperluan dan orang-orang lemah yang memerlukan perhatianmu. Sekarang aku akan ajarkan kepadamu sholawat yang apabila kamu baca sekali saja, maka nilai pahalanya sama dengan bacaan 100.000 kali sholawat. Jadi kalau kamu baca tiga kali, pahalanya sama dengan 300.000 kali sholawat yang kamu baca." Rasululloh lalu membacakan lafazh sholawat yang kemudian dikenal dengan nama shalawat sulthon.
Akhirnya, raja Mahmud lalu mengikuti anjuran Rasululloh tersebut, yaitu membaca shalawat tadi sebanyak tiga kali. Dengan cara demikian,sholawat dapat beliau baca dan urusan negara dapat dijalankan dengan sempurna.
Setelah beberapa waktu mengamalkan shalawat itu, raja kembali bermimpi bertemu Rasululloh . Kemudian Rasululloh bertanya kepadanya, "Apa yang kamu lakukan, sehingga malaikat kewalahan menuliskan pahala amalmu?" Raja menjawab, Â "Saya tidak mengamalkan sesuatu, kecuali mengamalkan shalawat yang anda ajarkan kepada saya itu."
(dari Kitab Al Qirthos Fi Manaqib Al Attas, Al Habib Ali bin Hasan Al Attas)