Mohon tunggu...
Suryan Masrin
Suryan Masrin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis Pemula, Guru SD Negeri 10 Muntok (sekarang), SD Negeri 14 Parittiga, pemerhati manuskrip/naskah kuno lokal Bangka, guru blogger

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lestarikan Kesenian Tradisional Lewat Plesir

26 November 2018   02:09 Diperbarui: 26 November 2018   02:58 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muntok -- Usai sudah Pagelaran Seni Lintas Budaya yang bertajuk Plesir, Minggu (25/11/2019) di Pantai Batu Rakit Muntok. Selama 2 hari (24-25 November 2018) segenap tenaga dan pikiran telah disuguhkan untuk kegiatan tersebut.

Berbagai pertunjukan telah disodorkan kepada semua, mulai dari tarian, musik tradisional, suling, dambus, sape', barongsai hingga permainan tradisonal lokal. Sajian kesenian tradisional lintas nusantara; Bekasi, Kalimantan, Palembang, Belitung, Lampung, dan lainnya menghiasi Pagelaran Seni Lintas Budaya Bangka Barat tahun 2018.

Untaian kata terimakasih diberikan kepada para pelaku seni, penikmat seni, dan pecinta seni, khususnya kesenian tradisional dan permainan tradisonal. Tanpa mereka semua kegiatan ini apalah artinya bagi kami, terang Suseno, selaku Kabid Kebudayaan.

"Kita berharap sajian yang kita berikan ini menjadi nilai atau arti penting bagi masyarakat di Kota Muntok khususnya  dan Indonesia umumnya dalam menikmati seni. Sebagaimana anggapan bahwa kesenian tradisional yang dianggap usang tetapi masih bisa dinikmati jika dikemas dengan gaya kekinian. Seperti permainan suling, dahulu di setiap kampung orang-orang sering memainkannya, dan akhirnya hilang secara perlahan. Tapi kini, ternyata suling masih asyik untuk dinikmati dengan sajian modern", ungkapnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh peserta pagelaran dari Srijayabasa Palembang yang dikomandoi oleh Suryaningsih. Apresiasi yang luar biasa atas pagelaran ini, kita telah hadir mwnyajikan penampilan tarian tradiaional kepada masyarakat Bangka, khususnya Muntok sudah dua kali, tahun kemaren di acara yang sama dengan tajuk Besanje.

"Kali ini lebih seru dan asyik, karena tempatnya di Pantai. Selain itu kita sangat memberikan apresiasi kegiatan ini, karena dapat menampilkan berbagai kesenian tradisional dalam satu momen. Kita di Sumsel aja belum pernah menyelenggarakan kegiatan seperti ini".

Srijayanasa Palembang
Srijayanasa Palembang
Ia juga berharap jika ditahun depan masih ada kegiatan ini siap untuk hadir dan bergabung kembali. Selain dapat memghibur, juga dapat mengenalkan tarian tradisional Sumsel, tambahnya.

Sementara Jaeko, pria kelahiran Bandar Lampung yang juga ikut memeriahkan gelaran Plesir, merasa bangga dapat hadir dalam acara tersebut. Menurutnya, pagelaran ini sangat menarik baginya, kekayaan tradisi-tradisi yang ada di Indonesia dapat ditampilkan dalam acara ini, meski hanya sebagain kecil saja.

"Saya sangat apresiasi sekali terhadap pagelaran ini, bisa menampilkan sesuatu yang hampir punah namun masih bisa dinikmati dengan sajian kekinian. Kita tahu suling sendiri sudah jarang sekali digemari oleh generasi muda sekarang", ujar lulusan ISI Yogyakarta Jurusan Etnomusikologi, yang memfokuskan pada instrument tiup dan perkusi.

Main meriam/bedil
Main meriam/bedil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun