Muntok -- Pan-Sumatra Network for Heritage Conservation atau dikenal sebagai Pansumnet yang bergelut dibidang gerakan pemeliharaan warisan budaya menggelar workshop Historic Urban Landscape (HUL) yang bertajuk "wujudkan kota layak huni berbasis aset pusaka" di Mueum Timah Indonesia Muntok, 7 sampai 9 November 2018.
Ada 14 organisasi yang tergabung dalam Pansumnet sebagai mitra, di antaranya dari Aceh, Medan, Nias, Padang, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Riau, Palembang, dan Lampung. Pansumnet menyelenggarakan pertemuan dan pelatihan regional untuk mempertahankan kontak dan kerja sama yang biasanya dihadiri juga oleh organisasi-organisasi peninggalan dari daerah lain di Indonesia dan dari Negara tetangga di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura.
Sebelumnya di tahun 2015, Pansumnet telah berkumpul dan mengadakan kegiatan di Sawahlunto, Sumatera Barat.
Dan kali ini di Muntok, dengan menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri. Narasumber luar negeri, yakni dari Perak Heritage Sosiety Malaysia, WITHRAP-Belanda, IDN-TFLC-Belanda,Â
Kegiatan ini digelar dalam rangka rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-5 Museum Timah Indonesia Muntok.
Adapun peserta yang ikut dalam workshop HIL ini adalah berjumlah 52 orang, perwakilan dari berbagai provinsi, di antaranya Bali, Medan, Sawah Lunto, Jakarta, Bandung, dan lainnya termasuk dari Babel sendiri serta peserta dari luar negeri, yakni dari University Tunku Abdul Rahman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H