Mohon tunggu...
ELPIDA YANTI
ELPIDA YANTI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah salah satu cara mengungkapkan isi hati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pupus

7 November 2023   04:13 Diperbarui: 7 November 2023   04:38 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebentuk wajah telah memasung kesendirianku

Memangkas ketegaran yang kubangun sejak lama

Tak kumampu untuk menepis hadirnya

Meski jiwaku telah digerogoti nestapa

Berkaca pada air yang ditimpa hujan

Takkan kutemui bias wajahnya di sana

Hanya kebodohanlah yang membuatku bertahan

Dengan dalih cinta aku rela dihinakan

Segunungpun rasa yang kubangun 

Takkan ada artinya bagi dirinya

Terpuruk ku bukanlah suatu alasan

Untuk memujuk hati dan kasih sayangnya

Kan kukubur kenangan ke dalam perut bumi

Agar tak bisa dibangkitkan lagi

Karena semua tak pernah berarti

Sampai bilapun ku takkan lagi menanti 

Biarlah mentari hilang dari peredaran

Kupastikan hujan takkan luruh ke bumi

Kasihnya takkan lagi kuharapkan

Biarlah pupus harapku bersama pagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun