Sebentuk wajah telah memasung kesendirianku
Memangkas ketegaran yang kubangun sejak lama
Tak kumampu untuk menepis hadirnya
Meski jiwaku telah digerogoti nestapa
Berkaca pada air yang ditimpa hujan
Takkan kutemui bias wajahnya di sana
Hanya kebodohanlah yang membuatku bertahan
Dengan dalih cinta aku rela dihinakan
Segunungpun rasa yang kubangunÂ
Takkan ada artinya bagi dirinya
Terpuruk ku bukanlah suatu alasan
Untuk memujuk hati dan kasih sayangnya
Kan kukubur kenangan ke dalam perut bumi
Agar tak bisa dibangkitkan lagi
Karena semua tak pernah berarti
Sampai bilapun ku takkan lagi menantiÂ
Biarlah mentari hilang dari peredaran
Kupastikan hujan takkan luruh ke bumi
Kasihnya takkan lagi kuharapkan
Biarlah pupus harapku bersama pagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H