Mohon tunggu...
ELPIDA YANTI
ELPIDA YANTI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah salah satu cara mengungkapkan isi hati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jeritan Palestina

20 Oktober 2023   14:56 Diperbarui: 20 Oktober 2023   15:06 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dentuman demi dentuman memekakkan telinga
Puing-puing berserakan tak tentu arah
Debu beterbangan memenuhi udara
Sedang tetesan darah berceceran di tanah

Pekik kesakitan memilukan
Tangisan menyayat hati yang mendengarkan
Tak ada tempat berlindung dari hujan  peluru
Sungguh semuanya menjerit kesakitan

Ribuan ibu tak kuasa menahan tangis
Kehilangan buah hati yang dicintai
Ribuan ayah tak lagi mampu bicara
Saat anak-anak mereka meregang nyawa
Ribuan anak kehilangan ayah dan bunda
Asa sirna bersama nyawa yang melayang

Palestina
Dukamu adalah duka dunia
Sakitmu sakit semua
Ketidakberdayaanmu kami juga rasa
Hanya doa kami

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun