Mohon tunggu...
ELPIDA YANTI
ELPIDA YANTI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah salah satu cara mengungkapkan isi hati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Misteri

5 Juli 2023   23:27 Diperbarui: 5 Juli 2023   23:46 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menatap keriuhan gelombang
Seperti menatap emosiku sendiri
Yang selalu bergejolak dan meledak
Pasang surutnya bagaikan air laut
Terkadang naik, terkadang pun turun

Di pantai ini ku terdiam
Memaknai kembali diriku sendiri
Mencoba memahami kepribadianku sendiri
Sudahkah aku mengenalnya?
Yang terkadang bagai malaikat
Di lain waktu liar seperti setan
Yang kehilangan mangsa

Aku bagaikan sebuah misteri
Yang tak memahami lika-liku diri ku sendiri
Seumpama menyusuri jalan buta di tengah hutan
Dipenuhi oleh belukar dosa yang merambat di jiwa
Seolah menelan semua kebaikan yang pernah kutanam
Aku terkadang hilang arah tujuan
Yang kutakutkan tersesat dalam genangan dosa
Tanpa bisa kembali pada fitrah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun