Mohon tunggu...
ELPIDA YANTI
ELPIDA YANTI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah salah satu cara mengungkapkan isi hati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lara

20 Juni 2023   09:42 Diperbarui: 20 Juni 2023   09:47 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Air mata menetes di pipi
Mengenangkan semua yang pernah terjadi
Tak sedikitpun ada bahagia menyelimuti
Hanya kesedihan yang selalu menemani
Hingga tak lagi bisa berucap
Tak mampu lagi berfikir
Mengapa semua begini?

Isak tangis terdengar begitu pilu
Menyayat hati yang luka tak berdarah
Tetapi tak jua menggugah semesta
Keangkuhan masih merajalela
Mencabik
Mengoyak
Melumatkan kepingan hati
Hingga hancur tak berbentuk lagi

Segala teriakan meminta keadilan
Tak jua didengar telinga yang ditulikan
Oleh kekuasaan dan kekuatan materi
Yang tersisa hanyalah butiran debu
Ditiup angin hilang tak berbekas
Yang ada hanyalah lara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun