Mohon tunggu...
ELPIDA YANTI
ELPIDA YANTI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah salah satu cara mengungkapkan isi hati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gerah

25 April 2023   22:45 Diperbarui: 25 April 2023   22:48 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Peluh mengalir bagai anak sungai

Membasahi raga nan lelah menapaki hari

Panasnya udara mendera tak henti

Angin membisu tak lagi menari

Dedaunan bergeming seakan mati

Diam menguning dan luruh ke bumi

Bunga-bunga layu tak lagi berseri

Indahnya hilang wanginya pun pergi

Langit membiru mentari terik membakar

Raga mulai letih dan tak lagi segar

Awan menghilang hujanpun buyar

Menyisakan panas yang makin menyebar

Bumiku berkeluh kesah

Mentari ku mulai gelisah

Hujanku hilanglah sudah

Hatiku semakin resah

Inginku menjala angin

Memujuk sejuk yang tak lagi dingin

Mengusir gerah yang tak jua usai

Meuai panas yang tak kunjung selesai

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun