Mohon tunggu...
Elfish Angelic
Elfish Angelic Mohon Tunggu... Supir - Suka baca yang tidak terbaca

Mari berbagi...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Terkutuklah Dikau Wahai Presiden

6 Oktober 2012   10:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:10 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin bukan bermaksud memunculkan sifat asli masyarakat Indonesia untuk mengutuki para pemimpinnya, tapi bentuk penyesalan terdalam sedang membuncah didada setiap anak negeri. Terutama kawula muda yang masih mencoba mengisi ruang di kepala mereka dengan ilmu yang berguna di masa depan.

Penyesalan telah memilih pemimpin yang amat teramat sangat tidak bisa diandalkan disaat kita ingin melihat aksi seorang pemimpin menyelesaikan permasalahan di negeri ini.

Mungkin jika ini permasalahan partai Demokrat, SBY akan dengan mudah terlihat tampil di layar kaca dengan tangan menari dan melambai-lambai.

Sekarang,

Kepemimpinan beliau kembali diharapkan untuk menyelesaikan atau setidaknya menengahi buruknya hubungan KPK dan POLRI.

Komentar-komentar di setiap artikel yang muncul di media online, sangat mengerikan terkait permasalahan diatas, dan menuntut peran Presiden. Termasuk komentar dari saya juga yang terbawa suasana, betapa mengecewakannya punya Presiden yang demikian tidak bertanggung jawab.

Presiden seolah sedang berlindung di bawah kolong meja atau lebih parah, seakan lari terkaing-kaing dengan ekor terlipat dibawah selangkangannya.

Benar-benar memalukan. Dan saya anggap itu sebagai "terkutuk, jika benar seorang presiden berada entah dimana disaat lembaga-lembaga penegak hukum  saling "serang". Mungkin jika kasus "saling cakar" dalam sebuah lembaga saja, misalnya dalam POLRI saja, Presiden pantas mengatakan "tidak perlu turun tangan", tapi jika ini sudah antar lembaga???

Saya tidak bisa membayangkan, kira-kira kemana Presiden yang terhormat itu akan melarikan diri jika negara ini sedang perang melawan negara atau invasi asing. Mungkin dia akan justru berada di balik toilet tentara musuh???

Ini akan menjadi pertunjukan yang memalukan, Seorang kepala negara yang untuk ke sekian kalinya tidak berbuat sesuatu apapun disaat dibutuhkan.

Saya lebih membela keputusan menjual INDOSAT ala Megawati  demi  menghindarkan menerima uang IMF dan  mencegah kelaparan karena kekeringan daripada punya presiden yang pengecut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun