Mohon tunggu...
Elora Shaloomita Sianto
Elora Shaloomita Sianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Journalism Student, Multimedia Nusantara University

Menulis adalah sebuah keberanian -Pramoedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Generasi Muda di Merdeka Belajar, Melampaui Batas Menuju Totalitas

31 Mei 2023   20:20 Diperbarui: 31 Mei 2023   20:31 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tembok Warga | Dokumentasi Pribadi | Sumber: Vincent Alston


Perasaan bersyukur tak berhenti menghujani bibirku yang berkali-kali mendambakan program-program menarik dari MBKM selama masa perkuliahan. Saya sebagai mahasiswi Jurnalistik diperkenankan untuk mempelajari 'gaya baru' dari program studi lainnya. Melalui program ini, tidak ada 'sekat-sekat' untuk kami dapat mendapatkan ilmu. 

Salah satu contoh dari seribu saat mata kuliah yang menarik hatiku,  Communication for Sustainable yang tidak tersedia untuk jurusanku di Jurnalistik. Melalui mata kuliah ini, kami mempelajari secara teoritis mengenai SDGs atau the Sustainable Development Goals yang artinya tujuan pembangunan berkelanjutan yang dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

Dokumentasi Pribadi | Sumber: Instagram @onecupatatime 
Dokumentasi Pribadi | Sumber: Instagram @onecupatatime 

Pada mata kuliah ini, tugas akhir kami berupa sebuah project salah satunya ada kampanye "One Cup At a Time". Satu kelompok yang memiliki isi kepala yang berbeda-beda bersatu menuangkan aspirasinya untuk memberikan dampak. 

Pada kampanye ini, kami sekelompok menyediakan gelas-gelas di beberapa titik dispenser yang tersebar di wilayah kampus untuk mengurangi sampah plastik. Awalnya hanya sekadar merancang ide di kepala, dituangkan di kortas, hingga pada akhirnya terealisasikan dan dilakukan oleh peseta kampanye.

Perasaan senang menyelimuti hari-hari kami ketika melangsungkan kampanye ini. Tidur larut malam, melupakan hiruk-pikuk perkuliahan sejenak untuk menyukseskan kampanye ini. Pada akhirnya, terdapat berpuluh-puluh orang mengikuti kampanye kami dan berdampak untuk bumi.

Tidak hanya keistimewaan memilah-memilih pembelajaran di luar program studi, melalui MBKM yang menerapkan project-based learning memaksa kami untuk terampil dalam bekerja sama di satu tim melalui penugasan berbasis proyek, salah satunya kampanye One Cup at A time. Menurut Nadim, project-based learning menjadi salah satu metode melatih jiwa gotong royong dan kreativitas.

Project-based learning adalah salah satu solusi yang diberikan oleh Kurikulum Merdeka untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia melalui pembelajaran yang ditekuni. 

Melansir melalui Kompas.id, Brandon Goodman dan J Stiver (2010) mendefinisikan PBL (Project-Based Learning) sebagai pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan mengutamakan tugas nyata agar memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.

Adapun ditemukan beberapa permasalahan atau kendala di saat menjalani proyek atau kampanye tersebut. Namun, komunikasi merupakan kunci utama individu untuk memecahkan masalah, dibarengi dengan pemikiran yang kritis agar dapat memecahkan permasalah, lalu menemukan solusi.

Nadiem Makarim, selaku Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bukan tanpa alasan mencetuskan inovasi ini. Tentunya, akan melahirkan generasi muda yang berperan serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa, sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) akan semakin terampil dan siap bersaing dalam menghadapi tantangan global. Oleh karena itu, melalui kesempatan mempelajari 'gaya baru' dan menyelami proyek-proyek secara langsung, mengunggah kami sebagai mahasiswa/i untuk melahirkan karya.  


Melampaui Batas, Menuju Totalitas dengan Skripsi Karya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun