Ketahanan ekonomi Indonesia saat ini ditengah ketidakpastian global sebagai respon dari ketegangan politik tidak lepas dari rute perjalanan keputusan kebijakan ekonomi dari masa ke masa. Guncangan ekonomi yang amat terasa dan memberikan pengaruh signifikan terhadap perekonomian Indonesia saat ini adalah tragedi "krisis moneter 97/98".
Bagaimana tidak, pada tahun sebelum 97 ekonomi Indonesia berjalan dengan stabil. Akhir 97 menuju 98 gejolak ekonomi Asia pertama kali dirasakan pada ekonomi Thailand, diduga krisis ekonomi terjadi karena adanya "Hot Money Bubble".
Gelembung uang panas adalah dana yang dikelola secara spekulatif untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat, semakin banyak gelembung semakin banyak pula uang yang diperlukan. Pada saat itu, pertumbuhan ekonomi Asia secara signifikan berkembang dan dikatakan sebagai "keajaiban ekonomi asia". Namun, dibayangi ambang batas kematian dengan adanya penurunan kepercayaan investor asing yang mendorong perkembangan serta pertumbuhan ekonomi terhambat, termasuk Indonesia.
Secara keseluruhan Inflasi Indonesia pada tahun 1998 mencapai angka 77,6% sementara nilai tukar rupiah untuk USD kisaran Rp 2.350 mencapai Rp 14.150 pada awal kuartal III dan mulai menguat perlahan di akhir kuartal IV di angka Rp 8.000. Berbagai bauran kebijakan dilakukan Indonesia untuk mempertahankan perekonomian. Untuk mencegah overshooting nilai tukar yang pada akhirnya berdampak pada depresiasi-inflasi dengan memaikan peran suku bunga. Sementara, kebijakan fiskal diarahkan untuk mendukung penyesuaian di sisi eksternal dan restrukturasi di sektor keuangan.
Periode pasca krisis rezim kebijakan moneter diarahkan pada penerapan Inflation Targeting Framework (ITF) dengan penekanan kuat pada aspek pengembangan kelembagaan dan tata kelola. Pada awal tahun 2000an ekonomi Indonesia mengalami kemajuan substansial untuk pemulihan ekonomi pasca krisis, meskipun demikian kondisi pengaruh pengetatan kebijakan moneter di beberapa negara maju mengakibatkan guncangan ekonomi domestik (Goeltom, Juhro and Goeltom, 2013).
Di tahun 2005 Indonesia secara resmi menganut Inflation Targeting Framework konsisten, merupakan respon atas guncangan kenaikan harga minyak dunia ditahun 2005 (Bank Indonesia, 2006). Perkembangan perekonomian yang terjadi bersamaan dengan evolusi kebijakan moneter di Indonesia.
Perkembangan serta evolusi kebijakan moneter terus terjadi bersamaan dengan tantangan ekonomi global yang dipengaruhi oleh beberapa aspek baik secara bilateral ataupun multilateral.
History Pergerakan dan Pergeseran Ekonomi Indonesia dari masa ke masa
2008-2009 -- Krisis keuangan global
Strategi Kebijakan
- Pelonggaran moneter dan likuiditas yang di selaraskan dengan indikator-indikator pertumbuhan ekonomi.
- Memberikan keleluasaan atas penyaluran kredit perbankan untuk mendukung stabilitas sistem keuangan.
- Perubahan rezim kebijakan moneter dari ITF konsisten menjadi flexible ITF.
2010-2014 -- Pemulihan ekonomi atas ketidakpastian ekonomi global dan penguatan fundamental ekonomi domestik
Strategi Kebijakan
- Bauran kebijakan secara eksternal dengan pengelolaan capital inflow dan nilai tukar.
- Bauran kebijakan secara internal stabilitas harga dan pengelolaan permintaan domestik.
2015-2016 -- Pertumbuhan ekonomi global kian melemah, Rendahnya harga komoditas, Ketidakpastianyang tinggi di pasar keuangan
Strategi Kebijakan
- Tahap pertama dengan kebijakan moneter bias ketat dan kebijakan makroprudensial akomodatif.
- Tahap kedua dengan pelonggaran kebijakan moneter dan mempercepat implementasi reformasi struktural.
2017-2018 -- Pemulihan ekonomi global yang semakin menguat
Strategi Kebijakan
- Konsistensi kebijakan moneter dalam mengupayakan sasaran inflasi dan memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi untuk mencapai peningkatan pertumbuhan ekonomi.
2019 -- Pergeseran struktural perekonomian global
Strategi Kebijakan
- Bauran kebijakan yang akomodatif dengan memperhatikan kondisi pertumbuhan eknomi dan kredit yang teridikasi berada di bawah lintasan optimum
- Penguatan kebijakan struktural
2020-2021 -- Pandemi Covid 19
Strategi Kebijakan
- Menurunkan tingkat suku bunga
- Injeksi likuiditas
- Merelaksasi ketentuan-ketentuan investor asing
- Sinergi Akselerasi Vaksin dan Pembukaan Sektor Prioritas Ekonomi
2022-2023 -- Ketegangan Geopolitik Dunia
Strategi Kebijakan
- Bauran kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
- Akselerasi transformasi sektor keuangan dan trasnformasi sektor riil
- Digitalisasi ekonomi dan keuangan
Perkembangan ekonomi Indonesia dari masa ke masa menunjukkan bahwa Indonesia memiliki ketahanan ekonomi serta ciri khas karakteristik kebijakan ekonomi yaitu bauran kebijakan antara otoritas moneter dengan otoritas fiskal.
Dalam perspektif teori ekonomi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diputuskan atau diadaptasi oleh suatu negara tidak semuanya menguntungkan semua sektor namun ada juga beberapa sektor yang mungkin mengalami kerugian, dapat disebut dengan "Dilemma, Trilemma, and Quadrilemma".
Oleh sebab itu di setiap masa Indonesia memiliki respon yang berbeda dalam mempertahankan perekonomian nya dan hal itu masih menjadi teka-teki untuk Indonesia dalam menetapkan dan menerapkan sustainable economy untuk menuju Indonesia maju di tahun 2045 ditengah cepat nya perubahan iklim dan ekonomi dunia.
Sumber :
Bank Indonesia. 1999-2022. Laporan Perekonomian Indonesia
Goeltom, M. S., Juhro, S. M. And Goeltom, M. S. (2013) The Monetary Policy Regime In Indonesia, Working Paper.
Fina, Elok Muzayyanah. 2021. Perspektif Teori Sirkuit Moneter Pada Perilaku Kebijakan Moneter Di
Negara Asean Terpilih
DetikNews https://news.detik.com/kolom/d-4032343/memori-krisis-moneter-19971998
