Mohon tunggu...
Elok Muzayyanah
Elok Muzayyanah Mohon Tunggu... Administrasi - IESP 17 Universitas Jember

“Education is not preparation for life. Education is life it self ” (John Dewey)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Stunting: Problematika Ekonomi Generasi Emas 2045

24 Juni 2023   19:19 Diperbarui: 24 Juni 2023   19:37 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Okezon.Com. Indonesia2045.go.id

Dibalik pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat bahkan diproyeksikan akan terus menguat di masa yang akan datang di era perlambatan ekonomi global, data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tercatat 5.03% (yoy) sedikit meningkat jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya yakni sebesar 5,01% (yoy). Menurut Laporan Perekonomian Indonesia pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus menguat pada batas atas 4,5-5,3%, hal tersebut didorong oleh perbaikan permintaan domestik dan tetap positifnya kinerja ekspor (Bank Indonesia, 2023).

Indikator Perekonomian Domestik. Sumber : Bank Indonesia, 2023
Indikator Perekonomian Domestik. Sumber : Bank Indonesia, 2023

Namun, kilas balik kuatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini belum dapat mengatasi permasalahan stunting yang terjadi pada generasi saat ini yang diharapkan akan menjadi generasi emas atau bonus demografi bagi Indonesia di tahun 2045 yang diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi secara merata.

Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi  dalam rentang waktu yang cukup lama atau dapat dikatakan anak berusia 0-59 bulan tidak memiliki kebutuhan gizi yang mencukupi pada usianya. Kondisi kekurangan gizi ini terjadi sejak bayi masih dalam kandungan dan awal kelahiran, karena pada fase tersebut akan menentukan tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan dan keaktifan seseorang di masa depan (Rised,2020). Hal ini tentu akan berorientasi pada gagalnya peningkatan kualitas sumber daya manusia terutama di tahun 2045.

Pada tahun 2020, secara global, 149,2 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting, 45,4 juta kurus, dan 38,9 juta kelebihan berat badan. Jumlah anak dengan stunting menurun di semua wilayah kecuali Afrika. Dalam hal target dua pertiga negara menunjukkan kemajuan dengan menurunnya angka stunting yang mendekati target yang telah ditentukan.

Estimasi angka stunting 2021. Sumber: Unicef
Estimasi angka stunting 2021. Sumber: Unicef

Baru-baru ini Kemenkes merilis bahwa angka stunting di Indonesia di tahun 2022 adalah 21,6% menurun sebesar 2,8% dalam satu tahun dimana pada tahun 2021 angka stunting sebesar 24,4%. Meskipun mengalami penurunan, penurunan angka tersebut bukan lah hal yang signifikan terutama bagi pertumbuhan ekonomi. Sehingga hal itu masih  menjadi PR untuk pemerintah saat ini dimana estimasi atau target pemerintah di tahun 2024 angka stunting berada pada kisaran 14% itu artinya dalam dua tahun kedepan 2023 dan 2024  pemerintah harus menurunkan angka stunting pada kisaran 7,6%.

Sumber: Kementrian Kesehatan Indonesia 
Sumber: Kementrian Kesehatan Indonesia 

Dalam perspektif ekonomi stunting dapat menjadi salah satu faktor yang akan memperlambat atau bahkan menghambat pertumbuhan ekonomi terutama pada sisi meningkatnya angka kemiskinan dan ketimpangan. Sebastian Mary pada tahun 2018 dalam penelitiannya berdasarkan hasil observasi 74 negara berkembang pada tahun 1984-2014 menunjukkan bahwa stunting dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan produktivitas kinerja pasar, sehingga mengakibatkan turunya PDB (Produk Domestik Bruto). Sejalan dengan hal itu, Kustanto (2021) menunjukkan bahwa prevalensi stunting memiliki hubungan kausalitas langsung terhadap kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang sebesar 0,02%.

Sehingga hal tersebut, dapat diartikan bahwa stunting dapat menjadi faktor penentu angka pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya pada tahun 2045 yang akan dimanfaatkan Indonesia sebagai Bonus Demografi. Bonus Demografi sendiri diharapkan akan menjadi momen emas bagi Indonesia dalam meningkatkan perekonomian secara signifikan.

Mengapa 2045 ?

Indonesia 2045 diproyeksikan akan mendapatkan kesempatan emas untuk menjadi salah satu negara maju di dunia melalui pemanfaatan bonus demografi, dimana tidak semua negara dapat memiliki kesempatan untuk mendapatkan bonus demografi. Bonus demografi merupakan dominasi populasi usia produktif suatu negara yakni 15-64 tahun atau dapat diartikan jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa sehingga akan meningkatkan permintaan domestik dan internasional yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya itu pada tahun 2045 juga akan diproyeksikan bahwa kemajuan teknologi akan berdampak signifikan bagi perkembangan kualitas sumber daya manusia. Dapat disimpulkan bahwa kemajuan suatu negara akan ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang baik. Oleh sebab itu, permasalahan stunting saat ini harus segera diatasi guna memperkuat persiapan menuju Indonesia 2045.

Sumber: Indonesia2045.go.id
Sumber: Indonesia2045.go.id

Lalu kebijakan Ekonomi apa yang sesuai untuk mengatasi stunting ?

Dapat dikatakan kebijakan fiskal lah yang mungkin lebih tepat untuk mengatasi stunting. Mengapa kebijakan fiskal ?

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan ekonomi yang direncanakan serta dilaksanakan oleh pemerintah guna meningkatkan perekonomian suatu negara nya. Salah satu fokus kebijakan fiskal adalah pengelolaan pengeluaran dan pendapat negara.

Dalam hal ini, untuk mengatasi permasalahan stunting dapat dilakukan dengan adanya peningkatan infrastruktur. Realisasi infrastruktur dapat terjadi ketika adanya pendanaan yang dianggarkan pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah menganggarkan APBN tahun 2023 khusus untuk menurunkan angka stunting sebesar 44.8 triliun. Anggaran tersebut terdiri dari belanja yang tersebar di 17K/L sebesar 34,1 triliun dan Pemda melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 8.9 triliun serta DAK nonfisik sebesar 1.8 triliun (CNN Indonesia, 2023). Selain itu, Dana Desa tahun 2023 ditentukan penggunaannya untuk program ketahanan pangan dan hewani,  dana operasional pemerintah desa dan program kesehatan termasuk penanganan stunting (Kemenkeu, 2023). Sementara, secara infrastruktur pemerintah telah merealisasikan pembangunan air minum dan sanitasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. 

Alur pendanaan penurunan stunting, Sumber : Kementerian Keuangan Indonesia 
Alur pendanaan penurunan stunting, Sumber : Kementerian Keuangan Indonesia 

Upaya-upaya pemerintah melalui kebijakannya dalam menuntaskan permasalahan stunting diharapkan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Upaya-upaya tersebut tentunya akan berhasil jika kolaborasi antar bidang pemerintahan turut bersinergi andil dalam mengatasi masalah stunting serta kesadaran diri masyarakat dalam mengubah pola hidup nya untuk menjadi pola hidup yang sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Kualitas manusia Indonesia meningkat dengan pendidikan yang semakin tinggi dan merata, kebudayaan yang kuat, derajat kesehatan, usia harapan hidup  dan kualitas hidup yang semakin baik serta kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang luas akan menjadi kunci utama dalam membuka pintu Indonesia untuk menjadi negara maju di tahun 2045. 

 

Sumber :

Bank Indonesia. (2023) Laporan Perekonomian Indonesia 2023

CNN Indonesia (2023) https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230314130712-532-924815/anggaran-stunting-rp77-t-tapi-hanya-rp34-t-yang-masuk-mulut-bayi

Indonesia 2045. (2023) https://www.indonesia2045.go.id/

Kustanto Andi. (2021) The Prevalence of Stunting, Poverty, and Economic Growth in Indonesia: A Dynamic Panel Data Causality Analysis

Kementrian Keuanga (2023) https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-ternate/baca-artikel/15355/Pendanaan-Program-Penurunan-Stunting.html

Kementrian Kesehatan (2023) https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1388/mengenal-apa-itu-stunting

Rised. (2020) https://rised.or.id/stunting-ancaman-bagi-ekonomi-indonesia/

UNICEF https://www.unicef.org/topics/stunting

WHO (2021) https://www.who.int/news/item/06-05-2021-the-unicef-who-wb-joint-child-malnutrition-estimates-group-released-new-data-for-2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun