Mohon tunggu...
Elok Muzayyanah
Elok Muzayyanah Mohon Tunggu... Administrasi - IESP 17 Universitas Jember

“Education is not preparation for life. Education is life it self ” (John Dewey)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Stunting: Problematika Ekonomi Generasi Emas 2045

24 Juni 2023   19:19 Diperbarui: 24 Juni 2023   19:37 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indikator Perekonomian Domestik. Sumber : Bank Indonesia, 2023

Mengapa 2045 ?

Indonesia 2045 diproyeksikan akan mendapatkan kesempatan emas untuk menjadi salah satu negara maju di dunia melalui pemanfaatan bonus demografi, dimana tidak semua negara dapat memiliki kesempatan untuk mendapatkan bonus demografi. Bonus demografi merupakan dominasi populasi usia produktif suatu negara yakni 15-64 tahun atau dapat diartikan jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa sehingga akan meningkatkan permintaan domestik dan internasional yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya itu pada tahun 2045 juga akan diproyeksikan bahwa kemajuan teknologi akan berdampak signifikan bagi perkembangan kualitas sumber daya manusia. Dapat disimpulkan bahwa kemajuan suatu negara akan ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang baik. Oleh sebab itu, permasalahan stunting saat ini harus segera diatasi guna memperkuat persiapan menuju Indonesia 2045.

Sumber: Indonesia2045.go.id
Sumber: Indonesia2045.go.id

Lalu kebijakan Ekonomi apa yang sesuai untuk mengatasi stunting ?

Dapat dikatakan kebijakan fiskal lah yang mungkin lebih tepat untuk mengatasi stunting. Mengapa kebijakan fiskal ?

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan ekonomi yang direncanakan serta dilaksanakan oleh pemerintah guna meningkatkan perekonomian suatu negara nya. Salah satu fokus kebijakan fiskal adalah pengelolaan pengeluaran dan pendapat negara.

Dalam hal ini, untuk mengatasi permasalahan stunting dapat dilakukan dengan adanya peningkatan infrastruktur. Realisasi infrastruktur dapat terjadi ketika adanya pendanaan yang dianggarkan pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah menganggarkan APBN tahun 2023 khusus untuk menurunkan angka stunting sebesar 44.8 triliun. Anggaran tersebut terdiri dari belanja yang tersebar di 17K/L sebesar 34,1 triliun dan Pemda melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 8.9 triliun serta DAK nonfisik sebesar 1.8 triliun (CNN Indonesia, 2023). Selain itu, Dana Desa tahun 2023 ditentukan penggunaannya untuk program ketahanan pangan dan hewani,  dana operasional pemerintah desa dan program kesehatan termasuk penanganan stunting (Kemenkeu, 2023). Sementara, secara infrastruktur pemerintah telah merealisasikan pembangunan air minum dan sanitasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. 

Alur pendanaan penurunan stunting, Sumber : Kementerian Keuangan Indonesia 
Alur pendanaan penurunan stunting, Sumber : Kementerian Keuangan Indonesia 

Upaya-upaya pemerintah melalui kebijakannya dalam menuntaskan permasalahan stunting diharapkan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Upaya-upaya tersebut tentunya akan berhasil jika kolaborasi antar bidang pemerintahan turut bersinergi andil dalam mengatasi masalah stunting serta kesadaran diri masyarakat dalam mengubah pola hidup nya untuk menjadi pola hidup yang sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Kualitas manusia Indonesia meningkat dengan pendidikan yang semakin tinggi dan merata, kebudayaan yang kuat, derajat kesehatan, usia harapan hidup  dan kualitas hidup yang semakin baik serta kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang luas akan menjadi kunci utama dalam membuka pintu Indonesia untuk menjadi negara maju di tahun 2045. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun