Perkembangan psikososial berhubungan dengan perubahan – perubahan perasaan atau emosi dan kepribadian, serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain.
Seperti halnya bayi,masa bayi adalah masa ketika anak – anak mulai belajar berjalan, berpikir, berbicara, dan merasakan sesuatu.
Pengalaman bayi semakin bertambah dan ia berpartisipasi aktif dalam perkembangan psikososialnya sendiri, mengamati dan berinteraksi dengan orang – orang disekitarnya.
Contoh:
Bayi menangis ketika didekati oleh orang yangtidak dikenalnya, dan dia menyambut hangat kedatangan ibu atau bapaknya.
Dari contoh perilaku bayi tesebut menunjukkan adanya dua tema utama dalam perkembangan psikososial selama bayi, yaitu kepercayaan dan otonomi.
2.Perkembangan Emosi
Emosidapat diartikan sebagai perasaan yang melibatkan kombinasi antara gejolakfisiologis (seperti denyut jantung yang cepat) dan perilaku yang tampak(seperti senyuman atau ringisan).
 Tabel Perkembangan Emosi Bayi
 0-18 bulan
UMUR
EKSPRESI EMOSI
0 – 1 bulan
Senyum sosial
3 bulan
Senyum kesenangan
3-4 bulan
Kehati - hatian
4 bulan
Keheranan
4- 7 bulan
Kegembiraan, kemarahan
5-9 bulan
Ketakutan
18 bulan
Malu
3.Perkembangan Tempramen
Perbedaanaktifitas bayi :
Pertama,bayi yang bertempramen sedang (easy babies) menunjukkan suasana hati yang lebihpositif, keteraturan fungsi tubuh, dan mudah beradaptasi dengan situasi baru
Kedua,bayi yang bertempramen tinggi (difficult babies) memperlihatkan suasana hati yang negatif, fungsi – fungsi tubuh tidak teratur, dan stres dalam menghadapi situasi baru.
Ketiga,anak yang bertempramen rendah (slow to warm up babies) memiliki tingkat aktivitas yang rendah dan secara relatif tidak menyesuaikan diri dengan pengalaman baru
4.Perkembangan Rasa Percaya
 a. Bayi belajar percaya pada kesamaan dan kesinambungan dari pengasuh di luarnya
 b. Bayi belajar percaya diri dan dapat percaya pada kemampuan organ – organnya sendiri untuk menanggulangi dorongan – dorongan
 c. Bayi menganggap dirinya cukup dapat dipercaya sehingga pengasuh tak perlu waspada dirugikan
5.Perkembangan Otonomi
Menurut Chaplin (2002), otonomi adalah kebebasan individu manusia untuk memilih, untuk menjadi kesatuan yang bisa memerintah, menguasai, dan menentukan dirinya sendiri.
Setelahmemperoleh kepercayaan dari pengasuh si bayi, bayi mulai menemukan bahwa perilaku mereka adalah milik mereka sendiri.
Merekamulai menyatakan rasa mandiri atau otonomi mereka, dan mereka menyadari kemauan mereka.
Pada tahap ini, jika orang tua selalu memberikan dorongan kepada anak agar dapat berdiri di atas kedua kaki mereka sendiri, sambil melatih kemampuan – kemampuan mereka, maka anak akan mampu mengembangkan pengendalian atas otot, dorongan,lingkungan, dan diri sendiri (otonom).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H