1. Perkembangan Fisik Awal
Seperti sebelum kelahiran, pertumbuhan fisik dan perkemabngan mengikuti prinsip sefalokaudal dan prinsip proximodistal
Menurut prinsip sefalokaudal, Prinsip yang menyatakan proses perkembangan dari arah kepala menuju bawah, yaitu bahwa perkembangan bagian atas tubuh berkembang sebelum bagian bawah tubuh. Karena otak tumbuh dengan cepat sebelum lahir, kepala bayi yang baru lahir adalah disproporsi besar.
Menurut prinsip proximodistal, prinsip yang menyatakan prooses perkembangan dari dalam ke luar, yaitu bagian-bagian tubuh yang dekat pusat berkembang sebelum kaki dan tangan.
 Keterangan: Perubahan proporsi tubuh manusia selama pertumbuhan
Pola-pola pertumbuhan
Anak-anak tumbuh lebih cepat selama 3 tahun pertama, terutama selama beberapa bulan pertama.
Pada 5 bulan, berat lahir rata-rata bayi di Amerika Serikat dua kali lipat menjadi 16 pon, dan pada 1 tahun, telah lebih dari 3x lipat menjadi lebih dari 25 pon. Pertumbuhan yang cepat ini berangsur-angsur berkurang pada tahun-tahun ke 2 dan ke 3. Anak laki-laki biasanya tambah 5 pon di ulang tahunnya yang ke 2 dan 3 pon lagi di u;lang tahun yang ketiga. Ketika ia ditimbang hampir 34 pon. Tinggi seorang anak laki-laki biasanya meningkat sebesar 10 inci selama 1 tahun ( dibuat rata-rata anak laki-laki 1 tahun meningkat 30 inci), bertambah 5 inci di usia 2 tahun, di tambah 2,5 tahun di usia 3 tahun. Perempuan mengikuti perkembangan yang sama, tapi sedikit lebih kecil pada sebagian besar usia. Gen yang mewarisi nayi memiliki pengaruh yang kuat.
Pertumbuhan fisik meliputi :
Berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, Gigi susu
                                                                 Â
2. Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik ditandai oleh serangkaian pencapaian prestasi yang berkembang secara sistematis, setiap kemampuan baruyang dikuasai menyiapkan bayi untuk mencapai kemampuan berikutnya.
Tes Skrining Perkembangan Denver, tes yang diberikan kepada anak-anak usia 1-6 bulan untuk menentukan apakah mereka berkembang secara normal. Ujian ini mengukur keterampilan motorik kasar yang melibatkan otot-otot besar, seperti berguling dan mengangkat bola. Dan keterampilan motorik halus yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata tangan, seperti menggenggam mainan dan menyalin lingkaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H