Mimpiku mulai meredup menggelap.
Sedang mereka ramai berbangga dengan pencapaian.
Tiba-tiba dunia begitu menyesakkan.
Mengapa mimpi orang-orang begitu menyenangkan?
Mulai membandingkan diri, seakan berjalan tanpa tujuan.
Riuh mulai memenuhi kepala.
Inferior datang menyapa.
Hidup kosong dan hampa.
Merutuki nasib diri yang rasanya sulit diubah.
Hai diri...
Tak perlu berkecil hati.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!