Baru-baru ini kita dikejutkan dengan berita tentang anak SD yang meninggal dunia dengan cara gantung diri. MR (11) bocah SD asal Banyuwangi ini ditemukan ibu kandungnya sepulang dari sawah pada Senin sore. Ibunya yang disabilitas tidak bisa langsung menolongnya lantas sang ibu meminta tolong kepada tetangga. MR sempat dilarikan ke klinik terdekat, tetapi nyawanya sudah tak tertolong lagi.
Sementara itu menurut keterangan ibu MR pada polisi, MR sering di-bully teman-temannya karena tak punya bapak. Bahkan disebutkan MR beberapa kali pulang sekolah dalam keadaan murung.
Tentu saja berita ini menjadi perbincangan di antara kami ibu-ibu yang juga mempunyai anak usia sekolah dasar. Pertanyaan bagaimana peran sekolah yang seharusnya menjadi tempat aman bagi anak belajar, menjadi tempat anak pulang dengan rasa sedih dan derita. Tetapi disisi lain guru juga mungkin tidak bisa mengawasi satu per satu anak saat di sekolah.
Jadi sebagai orang dewasa di sekitar anak-anak entah itu guru atau orang tua, kita harus peka terhadap kondisi anak-anak kita. Adakah perubahan sikap yang dialami anak. Dikutip dari American Psychological Association (APA), korban bully tidak melakukan hal apa pun yang menyebabkan dirinya di-bully dan kerap kesulitan melindungi diri sendiri.
Oleh sebab itu, orang tua dan guru diharapkan bisa membantu dengan mengamati perubahan sikap anak. Menurut Very Well Family yang dilansir www.kompas.tv, Â para orang tua bisa memperhatikan ciri-ciri anak korban Bullying di antaranya :
1.Jarang Bergaul
Perhatikan kebiasaannya di luar jam sekolah, bila dia tidak nyaman membicarakan teman-temannya, bisa jadi ada yang tidak beres
2.Moody
Anak korban bullying emosinya mudah berubah, ini karena mereka stres ringan atau sedih atas perlakuan teman-temannya
3.Ada Luka atau Gejala Fisik Mencurigakan