Contoh penanganan ADHD ketika di kelas yakni saat sebelum pembelajaran, anak dibiasakan untuk diberi bel sebagai tanda bahwa pelajaran sudah dimulai. Kemudian anak juga diberi daftar kegiatan pembelajaran agar jadwal mereka tertata dengan baik. Kemudian ketika pembelajaran berlangsung, anak bisa diberi variasi kegiatan belajar misalnya dengan permainan kompetitif, sehingga anak bisa tetap bergerak ketika pembelajaran.Â
Lalu ketika pembelajaran sudah berakhir, guru bisa menjelaskan ulang ringkasan dari pembelajaran yang sudah dilakukan, atau bisa dengan menjelaskan secara spesifik apa yang harus dibaca ulang.
Dapat disimpulkan bahwa sebenarnya pengidap ADHD tidak perlu dikucilkan dan diasingkan. Mereka yang hiperaktif hanya perlu perhatian khusus agar ia bisa tertarik terhadap suatu hal dalam rentang waktu yang lama. Dan tidak menutup kemungkinan pula jika anak yang mengalami ADHD ini tetap berprestasi di kelas maupun sekolah.