PENTINGNYA HADIS DALAM AJARAN ISLAM
      Pada masa nabi Muhammad SAW masih hidup para sahabat dan umat muslim ketika ada suatu permasalahan atau lagi di situasi butuh akan adanya keputusan atau kepastian, mereka langsung mendatangi beliau untuk meminta nasihat, petunjuk atau keputusan. Rasulullah adalah sumber utama bagi para sahabat dan umat muslim dalam segala hal, para sahabat sangat menghormati dan mengikuti ajaran beliau dengan penuh kepercayaan selain itu, mereka saling berdiskusi satu sama lain dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Para sahabat juga belajar dari pengalaman dan teladan rasulullah serta mengambil inspirasi dari kehidupan beliau.
      Namun setelah rasulullah wafat, para sahabat dihadapkan dengan suatu tantangan bagaimana dalam memahami ajaran islam dengan baik dan menghadapi persoalan dan permasalahan yang muncul. Untuk menjawab tantangan itu, hadis menjadi sumber penting dalam memahami ajaran islam. Para sahabat juga mengandalkan iman dan kekuatan spiritual mereka, mereka memiliki keyakinan bahwa Allah akan memberikan petunjuk dan pertolongan kepada hambanya dalam segala situasi.
      Hadis adalah segala perkataan, perbuatan dan ketetapan nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh para sahabat. Hadis menjadi penjelasan dan penjaga ajaran islam yang tidak dijelaskan didalam Al- qur'an, maka dari itu hadis merupakan sumber ajaran islam yang kedua setelah al-Qur’an. Para sahabat yang melakukan pengumpulan hadis diantaranya adalah Abu Hurairah, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abu Thalib. Mereka berperan penting dalam penyampaian dan menjaga keaslian hadis-hadis nabi Muhammad SAW.
      Dalam essay ini kita akan membahas mengenai pentingnya hadis dalam ajaran islam dari berbagai aspek. Pertama, hadis merupakan penjelasan bagi ayat-ayat al-Qur’an yang masih umum dan memerlukan interpretasi lebih lanjut. Contohnya pada Qs. al-Madinah ayat 38 yang berbunyi pencuri lelaki dan pencuri perempuan, maka potonglah tangan mereka. Pemotongan tangan pencuri tersebut tidak dijelaskan batas yang harus dipotong, kemudian batasan tersebut dijelaskan dalam sebuah hadis ketika seorang pencuri datang kepada rasulullah. Al-Qur’an memberikan prinsip-prinsip dasar, tapi hadis memberikan rincian dan petunjuk tentang bagaimana penerapan nya dalam kehidupan sehari-hari.
      Kedua, hadis merupakan sumber hukum islam setelah al-Qur’an. Hukum hukum islam yang berkaitan dengan ibadah, muamalah, dan hukum pidana sering kali ditemukan dalam hadis rasulullah. Maka dari itu studi hadis sangat memungkinkan bagi umat muslim dalam memahami dan pengaplikasian nya dalam kehidupan sehari-hari dengan benar. Selain itu dalam hadis juga memberikan nasihat tentang berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, pernikahan, hubungan sosial dan banyak lagi. Para ulama’ juga menggunakan hadis sebagai sumber hukum untuk mengeluarkan fatwah dan membuat keputusan yang berkaitan dengan masalah kontemporer.
      Ketiga, hadis memberikan pemahaman mengenai akhlak dan etika yang baik yang diajarkan oleh nabi Muhammad. Karena banyak hadis-hadis yang menggambarkan sikap dan perilaku rasulullah, hal itu bisa dijadikan suri tauladan bagi umat muslim dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengikuti ajaran dalam hadis, dapat membentuk masyarakat yang lebih baik dan pribadi yang lebih baik.
      Terakhir, pentingnya hadis dalam memahami ajaran islam dapat dilihat dari upaya para ulama’ dalam mengumpulkan, mengkritis, dan menyaring hadis-hadis yang sahih. Beberapa ulama’ yang dianggap shohih dalam pengumpulan hadis diantaranya adalah: imam Bukhari, imam Muslim, imam Abu Dawud, imam Tirmidzi, imam Nasai, dan imam Ibnu Madjah.
      Dari beberapa fungsi atau pentingnya hadis dalam memahami ajaran islam, banyak umat muslim salah paham dalam memahami hadis dikarenakan berbagai aspek diantaranya adalah tidak adanya bimbingan dari ulama’ yang terpercaya dan memiliki pemahaman yang mendalam mengenai metodologi hadis, tidak memperhatikan konteks waktu, tempat dan situasi dimana mereka mengucapkannya dan tidak memperhatikan perbedaan pendapat diantara para ulama’ tentang arti dan implikasi hadis tertentu.
      Maka dari itu, penting memahami bahwa tidak semua hadis memiliki keabsahan yang sama. Maka dari itu ulama’ mengemukan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar hadis tersebut dapat dijadikan sumber hukum dalam islam, berikut adalah beberapa syarat yang utama:
- Sanad yang sah, sanad adalah rantai perawi yang menghubungkan hadis kepada rosulullah. sanad yang sah berarti perwinya dapat dipercaya
- Matan yang jelas, matan adalah isi dari hadis. Matan hadis harus jelas tidak ambigu dan tidak bertentangan
- Kesesuaian dengan al-Qur’an
- Konsisten dengan hadis lain
      Hadis memiliki peran yang sangat penting dalam memahami ajaran islam, hadis memberikan penjelasan, konteks, dan panduan yang praktis dalam menjalankan ajaran islam yang tidak tercantumkan dalam al-Qur’an. Studi hadis memungkinkan memberi pemahaman pada umat muslim untuk memahami islam secara komprehensif, mengaplikasikan hukum hukum islam dengan baik, mengambil teladan dari akhlak nabi Muhammad SAW dan memastikan keabsahan hadis sebagai sumber hukum ajaran islam. Dengan memahami dan mengaplikasikannya kita dapat memperkaya kehidupan spiritual dan moral kita, serta membangun masyarakat yang lebih baik dan pribadi yang baik berdasarkan nilai nilai islam. Oleh karena itu pemahaman dan penghargaan terhadap hadis sangatlah penting dalam memahami ajaran islam secara utuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H