Mohon tunggu...
Betha Khumairo
Betha Khumairo Mohon Tunggu... Mahasiswa - MABA

life is never flat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Tak Menjadi Penghalang

18 November 2021   23:58 Diperbarui: 19 November 2021   00:42 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pluralisme juga berhubungan dengan bidang keagamaan. Seperti yang pasti kalian ketahui, bahwa ada 6 agama yang ada di negara kita, dan tentunya semua itu memiliki ciri khas masing-masing. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus memahami dengan benar mengenai paham pluralisme, karena bisa jadi pluralisme justru menjadi pemicu konflik antar umat beragama bahkan bisa juga sampai konflik sosial. 

Umumnya agama dan pluralitas selalu mengajarkan kebaikan, kasih sayang, dan kerukunan. Tetapi pada nyatanya hal tersebut menunjukkan sebaliknya, agama justru dijadikan sumber konflik yang tak kunjung reda, baik konflik intenal maupun eksternal. Lalu langkah apa yang bisa kita lakukan selaku masyarakat yang menjunjung nilai toleransi? 

Salah satunya yaitu dengan memahami ajaran agama masing-masing secara utuh, karena setiap agama mempunyai ajaran/nilai kebaikan serta misi penegakan moralitas. Memahami disini dengan artian perlunya keterbukaan antar umat beragama melalui berbincang ringan. Tidak cukup dengan adanya dialog-dialog logika rasional, namun perlu juga logika psikis. 

Mengenai masalah kerukunan umat beragama antar umat beragama, sangat diperhatikanuntuk dibina, sebab akhir-akhir ini banyak terjadi kerusuhan di berbagai daerah yang melibatkan petikaian, meskipun pemicunya sangat jelas menyangkut soal ekonomi politik. Tetapi jika ajaran agama dipahami dengan benar, maka tidak akan terjadi kerusuhan, sebab setiap agama pasti mengajarkan kerukunan, menyerukan kebajikan dan mencegah kemungkaran.

Sudah saatnya kita sesama umat beragama mempelajari serta memahami ajaran agama masing-masing secara benar dan kritis, sehingga tidak mudah terjebak dalam persoalan-persoalan yang formalistik dan bersifat simbol belaka. Dengan cara itu maka akan terciptanya kesejahteraan masyarakat. Pada dasarnya segala sesuatu itu bergantung pada bagaimana kita menyikapi hal tersebut. Jika kita pandai menyikapinya, maka hal baiklah yang akan menghampiri, dan juga sebaliknya. Dengan adanya perbedaan justru bisa menjadi penyempurnaan kekurangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun