PAUD adalah bidang untuk mengetahui secara detail bagaimana anak-anak berkembang dan juga sekaligus bagaimana menyusun program untuk menunjang perkembangan tersebut. Jika anak usia dini adalah periode perkembangan emas ( Golden age ), bukankah masuk jurusan PAUD adalah bidang tambang emas?.
Beberapa mahasiswa berpikir bahwa masuk jurusan PAUD adalah kesalahan. Sebelum menyadari bidang PAUD juga penting. Tanpa program PAUD - mulai dari Day Care hingga TK, akan jauh lebih sulit bagi banyak keluarga untuk melakukan pekerjaan yang konsisten. Keluarga awal diperantauan tidak akan cukup untuk hanya memiliki cuti 6 bulan untuk pengasuhan anak-anak mereka.
Pernah beberapa orang melontarkan sebuah Judge bahwa jurusan PAUD hanya diajari bernyanyi dan hal asyik lainnya. Nyatanya, dari mengampu mata kuliah yang ada di Jurusan PAUD memang sangat-sangat jauh dari Judge yang tidak benar tersebut.
Salah satu tantangan yang dihadapi jurusan PAUD adalah bahwa Jurusan ini sering diabaikan atau direndahkan sebagai "hanya bernyanyi" "hanya bermain" "hanya akan mengasuh anak-anak". Itulah kenyataannya, tidak banyak yang memberikan pola pikir jurusan PAUD juga merupakan kesempatan emas.
Namun sayangnya menganggap program-program yang menunjang jurusan PAUD dan juga menunjang pada usia Golden Age sebagai program "sampingan" "menyampingkan" adalah sama saja dengan meremehkan tanpa mengetahui konsekuensi sebaliknya.
Meyakinkan diri sendiri adalah tantangan awal saat masuk bidang PAUD. Mau menjadi apa masuk jurusan PAUD? pertanyaan inilah yang harus segera mungkin mendapatkan jawaban dan kepastian. PAUD adalah bidang yang tepat untuk mengetahui secara detail bagaimana anak-anak berkembang, sekaligus juga bagaimana menyusun program untuk menunjang perkembangan tersebut.
Mengedukasi masyarakat adalah tantangan selanjutnya bagi Mahasiswa PAUD. Menginformasikan bahwa pendidikan pada masa usia dini adalah pondasi awal. Bukan hanya untuk kesiapan sekolah, namun juga memberikan dampak sepanjang hayat bagi manusia dan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H