Seribu Enam Ratus Empat Puluh Hari
Kurasa cukup lama mengenalmu dalam hidupku
Memegang komitmen itu tidak mudah
Apalagi istiqomah
Ah, aku tak percaya ini terjadi
Keistimewaan itu hadir dibeberapa tahun lalu
Saat aku dirundung kepiluan
Saat aku menghitung hari dimana aku disakiti
Keistimewaan hadir merangkai hati yang dikepingkan
Aku seperti burung merpati yang hampir di tembak mati
Lalu dimangsa angin terjatuh di sangkar emas milik tuan
Sungguh, pemburu tak berhati
Tapi ia takkan menemukan merpati itu lagi
Tuan telah merawatku dalam sangkar emasnya
Dijadikan asuh,asih nya
Tak lama, tuan jatuh hati
Tak lama lagi, tuan jatuh cinta
Seribu Enam Ratus Empat Puluh Hari
Aku hidup di sangkar emas
Jatuh bangun kulalui bersama tuan
Menyiram memupuk perasaan
Pemburu tak lagi berani memburuku
Ia jauh menjauhiku
Memaafkan, aku memaafkan
Saat peluru menembus hati
Biarkan aku hidup bersama tuan
Menyayangi dan mencintai
Setulus hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H