Musim kemarau terus berlanjut diiringi angin berdebu
Kehausan seolah tak pernah usai, walau angin tetap memberi dingin
Daun-daun kering berguguran, seolah rindu kepada sang hujan
Tanah-tanah retak bagai ladang coklat bertebaran
Siapakah musim kemarau itu? dunia mencari dan memandang
Seolah ingin mengerti siapa dalang di balik musim kemarau
Lantas.. musim kemarau adalah aku, diriku yang kekeringan akan ilmu, angin adalah arahku
Daun-daun kering berguguran adalah air mataku
Tanah-tanah retak adalah hatiku yang bertebaran
Lalu.. aku rindu kepada sang hujan, agar disejukkan setelah kemarau panjang, untuk tetap mencari ilmu dalam kedamaian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!