Mohon tunggu...
Fitri Syayidah Elok Faiqoh
Fitri Syayidah Elok Faiqoh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wife, Mom, Writer

Be Your Self

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terik Matahari Matahati

11 September 2018   19:06 Diperbarui: 11 September 2018   19:21 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kering sudah tanah-tanah ladang

Petani-petani menatap sendu

Melihat tanah pecah menangis

Mengharap air mengalir gembira

Ku terbangun akan suara

Menatal langit rumah bersarang laba-laba

Bapak...

Memunggungiku dengan keringat

Terik matahari mengeringi kulit bapakku

Matahatiku pun ikut kering

Ingin air mataku mengalir

Mengaliri tanah-tanah ladang

Tapi.. kulit bapakku menghitam..

Antara terik matahari matahati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun