Mohon tunggu...
Fitri Syayidah Elok Faiqoh
Fitri Syayidah Elok Faiqoh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wife, Mom, Writer

Be Your Self

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Reaksi Psikologi yang Terjadi saat Kita dalam Situasi Negatif

11 Februari 2018   16:38 Diperbarui: 11 Februari 2018   16:52 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menjalani sebuah kehidupan hampir setiap orang mengalami masalah. Mulai dari masalah yang sepele hingga masalah yang besar. Berbagai masalah yang kita hadapi kadang membuat kita kesulitan untuk menyelesaikannya dan membuat fikiran kita kewalahan dan merasa ter-ancam karena tekanan batin.

Sama seperti dengan tubuh kita, yang akan bereaksi saat kita dalam bahaya. Secara tidak sadar, kita akan langsung membangun sistem pertahanan diri supaya hidup tidak terganggu dengan adanya bahaya atau ancaman dari luar.

Setiap orang pun memiliki cara tersendiri untuk melindungi dirinya. Ada yang melampiaskan amarahnya ke orang lain, da nada juga yang menyibukkan diri untuk meredam amarahnya tersebut.

Mekanisme pertahanan diri bukanlah semata-mata cara untuk menyelesaikan masalah, melainkan hanya reaksi alami dari jiwa seseorang terhadap masalah yang dihadapi.

Beberapa jenis reaksi psikologis untuk pertahanan diri

1. menyangkal atau penyangkalan

Orang-orang yang melakukan penyangkalan atau menyangkal akan tahu bahwa apa yang sedang ia lakukan itu salah ataupun merugikan, akan tetapi ia menggunakan berbagai alasan untuk hal yang ia utarakan bisa diterima.

2. represi

Seseorang akan merasa bahwa situasi atau konflik sudah berada di luar kendalinya. Ia justru akan melupakan atau tak mau mengakuinya sama sekali. Contoh dari represi yaitu saat kita kehilangan seseorang yang dekat dengan kita. Daripada kita menerima kenyataan dan merasa sangat kesepian, kita justru menganggap bahwa orang tersebut masih dalam keadaan hidup.

3.  regresi

Mekanisme regresi ditandai dengan mundurnya kondisi psikologi seseorang kembali ke masa-masa saat ia masih kecil dahulu. Contohnya saat kita merasa gugup dengan banyaknya tugas, kita malah mengalihkan semua itu dengan menangis terisak-isak seperti anak kecil. Atau ketika anda sedang putus cinta, anda tidak akan mau makan atau keluar dari kamar (mengurung diri).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun