Mohon tunggu...
Fitri Syayidah Elok Faiqoh
Fitri Syayidah Elok Faiqoh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wife, Mom, Writer

Be Your Self

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Psikologi Anak tidak hanya Tumbuh dan Berkembang dengan ASI

11 Februari 2017   08:58 Diperbarui: 11 Februari 2017   09:33 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makna Pertumbuhan pada hakikatnya berbeda dengan makna Perkembangan. Pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan aspek biologis, contohnya fisik manusia mengalami pertumbuhan dari kandungan, bayi, anak-anak, remaja kemudian dewasa. Bayi yang pada awalnya tidak bisa berjalan kemudian ia merangkak lalu dapat berjalan.

Berbeda dengan makna Perkembangan, Perkembangan digunakan untuk perubahan aspek psikis atau rohani. contohnya Anak yang semula tidak dapat membaca dan menulis setelah belajar di Taman Kanak-kanak atau TK, ia bisa menulis, sedangkan setelah belajar dikelas 1 SD ia lebih mahir menulis dan membaca.

Proses Pertumbuhan dan Perkembangannya memiliki berbagai kebutuhan. kebutuhan si kecil itu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. pada awal kehidupannya, seorang bayi lebih memerlukan makan, minum ASI, dan cinta kasih sayang seorang ibu. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, tingkat kebutuhan terus meningkat sehingga ia mulai membutuhkan teman, keamanan serta kenyamanan.

Seiring bertambahnya usia, kebutuhan non fisiknya semakin banyak. tentu ia membutuhkan kebutuhan hidup yang beraneka ragam, tentu hal ini tumbuh dan berkembangnya psikilogis tidak hanya cukup dengan ASI. Psikologisnya juga perlu didukung oleh orangtuanya, mulai dari kebutuhan gizi, kebutuhan kasih sayang, atau juga bisa disebut kebutuhan jasmani dan rohani.

ASI memang sangat bermanfaat bagi anak maupun sang ibu. perlu diketahui bahwa menyusui dapat memberikan kebahagiaan tersendiri untuk sang anak maupun sang ibu. keduanya memiliki timbal balik. Dan sekiranya ibu mencurahkan kasih sayangnya secara penuh sehingga dapat memperkuat emosi sang anak.

Cinta dan Kasih Sayang kepada anak termasuk kebutuhan penting jasmani dan rohani, anak adalah kasih sayang secara timbal balik. untuk memenuhi kebutuhan masa kanak-kanak sama persis layaknya memenuhi kebutuhan rohani lainnya. yang memiliki pengaruh amat besar bagi pembentukan kepribadian seseorang khususnya pada masa bayi dan masa kanak-kanak.

Curahan Emosional diantaranya adalah mencium anak, dengan mencium anak dapat menumbuhkembangkan sisi emosinya, karena setiapa anak amat merasa senang jika dipeluk dicium oleh ayah dan ibunya. dari satu sisi juga dapat dilihat bahwa anak juga ingin menunjukkan emosinya dengan memberikan ciuman hangat kepada ayah dan ibunya.

Diantara masalah yang telah ada secara ilmiah bahwa anak tidak hanya Tumbuh dan Berkembang dengan ASI, akan tetapi perhatian emosioanal sang ibu amat berpengaruh pada pertumbuhannya. makanan rohani ini juga memiliki pengaruh pertumbuhan jasmani anak, dapat kita logikakan bahwa mendapatkan ASI, anak juga memperoleh kasih sayang seorang ibu. dengan demikian, seorang anak yang menyusu langsung pada ibunya jauh lebih baik, tentu saja, kebaikan ASI sangat bergantung pada cinta dan kasih sayang, serta menanamkan dalam jiwa anak semangat. manakala anak tidak dapat kasih sayang ibunya, dalam hatinya akan terpendam rasa dendam dan benci terhadap mereka berdua. Lalu, ia akan berusaha melampiaskan perasaan dendamnya itu kepada masyarakat. bahkan adakalanya kondisi itu dapat memicunya untuk melakukan berbagai tindakan kejahatan.

Oleh karena itu, logika mengharuskan para ibu untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada anak-anaknya, namun demikian, dalam pencurahan kasih sayang jangan melebihi batas. sebab, sebagaimana dapat kita ketahui itu justru akan membahayakan dan merugikan anak itu sendiri. Namun, jangan sampai kita melupakan dunia anak-anak, dunia mereka berbeda dengan dunia kehidupan orang-orang dewasa.

Dalam dunia anak-anak, mereka mengharapakan agar semua oarang mencurahkan kasih sayang kepadanya, maka kita perlu mengetahui dan memperhatikan bahwa masa riang dan gembira anak, harus kita jaga namun juga perlu kita pantau pertumbuhan serta perkembangannya, perhatikanlah.. bukan justru memberikan tangis, hukuman, dan ancaman, karena kejiwaan anak akan terganggu, anak tidak punya percaya diri, merasa tidak nyaman dan gangguan yang akan timbul pada psikologis lainnya pada anak.

Lalu mengapa kita tidak memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk memanfaatkan masa indah yang mudah berlalu ini? mengapa kita terkadang justru memenuhi tahun-tahun pertama kehidupannya dengan berbagai kekerasan dan penderitaan?? tidakkah kita tahu bahwa masa-masa indah yang takkan berulang bagi kita juga takkan berulang bagi mereka?

wahai para ibu.. lantaran kita tidak tahu bahwa kapan kematian akan menjemput kita maupun anak-anak, berusahalah untuk tidak merampas dari masa-masa indah yang telah disediakan alam untuk mereka, sehingga kita sebagai seorang ibu tidak menyesal dikemudian hari. manakala mereka tidak merasakan kenikmatan hidup, berusahalah agar mereka dapat menikmati kehidupannya di tahun-tahun pertama ia hidup, mereka sangatlah istimewa dan masa kanak-kanak merupakan masa kehidupan khusus.

Orang dewasa, dalam berhadapan dengan orang dewasa lainnya, harus bersikap dewasa, tetapi berbeda berhadapan dengan anak-anak, ia harus bersikap kanak-kanak, jalan terbaik adalah kita memosisikan orang pada posisinya masing-masing, dan kita penuhi berbagai kecenderungan setiap orang sesuai dengan potensi jasmani dan rohaninya. jika kita sebagai ibu maupun orang tua telah berjanji memberikan sesuatu kepada anak, maka penuhilah janji tersebut untuk menumbuhkan kepercayaan anak melalui penepatan janji kita terhadap mereka. mata-mata kecil dan bening, siang dan malam, yang senantiasa memperhatikan gerak-gerik kita, telinga-telinga kecil mendengarkan pembicaraan kita, apa yang mereka lihat dan dengar akan mereka simpan dan rekam dalam benak mereka, mereka adalah ank-anak kita.

Makhluk kecil dan tidak berdosa ini berharap, suatu hari nanti ia akan menjadi dewasa dan mengerjakan berbagai pekerjaan yang telah kita kerjakan pada masa-masa sekarang ini. mereka beranggapan bahwa kita adalah orang yang paling pandai dan tak seorangpun yang lebih besar, lebih berakal, dan lebih kuat ketimbang kita. Dalam otak kecil dan lembut mereka, tak sedikitpun bersemayam buruk sangka terhadap orang tuanya. Dengan amat sederhana mereka percaya kepada kita sebagai orang tua, orang terdekat, oarang yang ternyaman bagi mereka. dengan begitu kita wajib memperhatikan diri kita untuk senantiasa menjaga mereka, sehingga mereka akan meniru, dan meneladani perbuatan dan ucapan baik kita, apalagi seorang ibu yang diibaratkan sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya, lanataran mereka tumbuh dan berkembang bukan hanya dengan ASI. akan tetapi dengan kebutuhan lainnya yang mencangkup kebutuhan jasmani dan rohaninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun