Mohon tunggu...
Elok Firdaa
Elok Firdaa Mohon Tunggu... Freelancer - Renungi, jalani, nikmati dan syukuri. manusia bisa mengubah takdirnya jika ia mau untuk berusaha.

Mahasiswa Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Alam, Sumber Eksplorasi Anak

24 November 2020   19:36 Diperbarui: 24 November 2020   19:41 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pixabay.com

Hai teman-teman, tidak asing bukan cerita kancil yang cerdik? Menjadi dongeng lagendaris untuk anak usia dini yang memiliki makna kecerdikan, kecerdasan dan keberanian. Melalui kisah kancil kita bisa mengajarkan kepada anak usia dini sebuah arti kecerdikan dan perdamaian. 

Kancil yang tidak suka akan adanya permusuhan dan selalu mencari solusi cerdik untuk menyelesaikan masalah. Bagaimana kita memperkenalkan kancil pada anak usia dini? Kita perlu memberikan dongeng-dongeng kancil pada anak uisa dini. Selain memberikan dongengnya kita juga perlu sesekali mengajaknya untuk bertemu langsung dengan hewan yang cerdik ini.

Melalui wisata kebun binatang, anak akan mendapat pengetahuan yang lebih terhadap hewan-hewan. Baik hewan yang tinggal di darat, di air maupun di udara. Memberikan pengalaman anak untuk mengeksplorasi langsung obyek yang ingin diajarkan. Melalui eksplorasi anak usia dini akan semakin memahami karakter dari masing-masing hewan tersebut. 

Seperti halnya kancil. Ketika di dalam dongeng anak-anak memahami bahwa kancil merupakan hewan yang cerdik, hewan dengan kulit warna kuning dan bentuk yang imut, kecil, lucu. Setelah melakukan eksplorasi, anak semakin bisa menyimpan memori bentuk kancil yang sesungguhnya. Kulit warna kuning orange dan biasanya terdapat bintik-bintik warna hitamnya. Dapat berlari dengan lincah dan memiliki sosial yang tinggi.  

Ketika seorang guru mengajarkan terkait kancil yang cerdik, anak usia dini akan berimajinasi tinggi menggabarkan seekor kancil. Ketika anak usia dini bereksplorasi langsung dengan kancil melalui pendidikan kebun binatang anak didik akan langsung muncul ide-ide kreatif. Hal tersebut dapat mengembangkan kreativitas anak usia dini.

"Bu guru, aku ingin seperti kancil, cerdas dan menyayangi teman-teman", "Bu guru, kancil pintar ya, aku akan menjadi seperti kancil, dapat menolong teman-teman saat kesusahan". 

Sekilas seperti itulah imajinasi-imajinasi anak usia dini. Ketika dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari anak usia dini akan melakukan hal-hal dengan cepat dan lincah. Membantu orangtua, membantu guru sekolah, membantu teman yang kesusahan, maupun membantu diri sendiri dalam memecahkan masalah.

Seperti pada artikel sebelumnya mengenai perkembangan kreatifitas anak usia dini, dimana sebelumnya dijelaskan perkembangan anak usia dini dapat dilakukan melalui metode proyek. Saat ini saya menjelaskan perkembangan kreativitas anak usia dini melalui kegiatan eksplorasi. 

Salah satu kegiatan eksplorasi yaitu seperti yang sudah dijelaskan di atas yaitu belajar sambil berwisata di kebun binatang. Mengenal hewan-hewan yang lebih mendalam. Selain melalukan pembelajaran di kebun binatang, kegiatan lain yang termasuk dari pembelajaran metode eksplorasi yaitu bercocok tanam, berwisata di alam seperti laut, gunung, air terjun maupun rawa.

Mengapa melalui eksplorasi dapat meningkatkan kemampuan kreativitas anak usia dini? tentunya hal ini dikarenakan dengan eksplorasi anak dapat melihat langsung hal-hal yang akan sedang dipelajari. Secara langsung bermain bersama obyeknya. Seperti halnya tadi, belajar dan bermain bersama hewan-hewan yang ada di kebun binatang. 

Belajar bercocok tanam baik di kebun atau di sawah. Mengamati ombak air laut, pohon-pohon yang tumbuh di gunung atau pegunungan, air yang jatuh dari tebing yaitu air terjun, ada juga belajar langsung mengenai transportasi seperti di stasiun kereta, dan masih banyak lainnya.

Selain itu, coba ajarkan anak usia dini turun langsung di sawah atau lading. Di tempat yang mudah dijangkau dan aman untuk tempat belajar anak usia dini. ketika bermain di sawah, anak akan mendapatkan dan menemukan hal-hal baru dan menarik. 

Seperti lumpur, siput, ilalang ataupun ulat. Melalui hal-hal yang baru diketahui oleh anak, ia akan mempunyai eksplorasi luas terkait hal-hal tersebut. Lumpur yang biasanya ada di daerah rumah tidak terlalu basah, akhirnya ia mengetahui berbagai bentuk tekstur tanah basah yang sangat basah dengan sebutan lumpur.

Siput yang berada di sawah juga tidak hanya satu jenis. Anak akan menemukan bentuk-bentuk siput baru yang hanya dapat ia ketahui adanya di sawah. Mulai dari kecil hingga besar, berwarna kuning, emas, hitam, coklat maupun ke abu-abuan. 

Siput yang biasanya dapat ditemukan pada tanah yang berair dan banyak di aliran air pada sela-sela sawah. Siput bekicot juga dapat ditemui di sawah-sawah. Walau sebenarnya siput bekicot juga tidak sulit ditemukan di pohon pisang di daerah rumah.

Melalui hewan siput, eksplorasi yang dapat anak temukan salah satunya yaitu suatu bentuk yang memeiliki tempurung sebagai rumah dan sdapat dibawa kemanapun ia pergi. Jika dikaitkan dalam hal keseharian tentunya akan menemukan hal unik berupa suatu tempat perlindungan yang dapat dibawa kemanapun ia pergi.

Selanjutnya berupa ilalang. Ilalang yang tumbuh di sekitar rumah tidaklah sebanyak bentuk dan variasi ilalang yang tumbuh di sawah. Mulai dari yang tumbuh di sekitar tanaman sawah hingga yang tumbuh bersanding dengan taman sawah. Ilalang-ilalang yang dapat merusak tanaman sawah ataupun ilalang yang tidak berpengaruh dengan tanaman pokoknya.

Bentuk ilalang yang tumbuhy di sawahpun tidak hanya satu varian. Ilalang atau rerumputan kecil, rerumputah besar hingga lebat yang dapat menutupi jalan ataupun tumbuhan pokok. Anak usia dini dapat diberi pengajarah melalui pengetahuan ilalang yang dapat bermanfaat untuk lainnya atau malah hanya mengganggu tumbuhan lainnya.

Melalui ilalang tersebut, anak akan dapat bereksplorasi bentuk-bentuk daun dan bentuk-bentuk rerumputan. Berfikir dan membayangkan akan hal baru yang menyerupai ilalang.

Selain dari beberapa contoh yang sudah tertulis. Sebenarnya masih banyak berbagai macam pembelajaran eksplorasi yang dapat meningkatkan kreativitas anak usia dini dan dapat dijangkau dengan mudah, aman dan nyaman. Intinya, pembelajaran eksplorasi tersebut dapat didapatkan melalui alam sekitar, dan dapat dipelajari secara langsung oleh anak.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun