Mohon tunggu...
ELNIS YANTIGOWASA
ELNIS YANTIGOWASA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kalor Reaksi

23 Mei 2024   22:46 Diperbarui: 23 Mei 2024   22:47 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kalor jelas-jelas merupakan bentuk energi. Kalor bisa digunakan untuk melakukan usaha, seperti yang dilakukan kalor dalam mesin uap dan mesin bensin. Benda panas memiliki energi kalor yang "disimpan" benda itu didalam atom-atom atau molekul-molekul yang bergetar didalamnya. Semakin Kuat partikel-partikel ini bergetar, semakin panas benda itu. Partikel didalam benda yang dingin tidak banyak bergetar. Energi memiliki berbagai bentuk contohnya cahaya dan listrik sama-sama merupakan bentuk energi. Benda bergerak memiliki energi kinetik dan benda diam memiliki energi potensial. Selain itu, Setiap benda mengandung energi internal yang terletak pada getaran kecil atom dan molekul penyusunnya. Energi inilah yang kita sebut kalor. Secara lebih teknis, kalor menunjukan adanya perpindahan panas dari benda yang panas ke benda yang dingin karena perbedaan suhu diantara keduanya (Clark, 2019).

Suhu sangat erat tidak bisa terlepas dari kalor (panas). Terkadang jika kita sedang mengalami demam pasti orang-orang bertanya berapa suhunya atau berapa panasnya. Padahal suhu dan kalor adalah berbeda. Suhu adalah derajat panas suatu benda, sedangkan kalor adalah suatu energi. Sementara kalor adalah energi yang berpindah dari suhu tinggi ke suhu yang rendah (Lestari, 2021).

Menurut satuan Indonesia , satuan kalor adalah Joule (J). Kalor juga dapat disebut sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat tertentu, dimana untuk mendeteksinya kita harus menggunakan alat pengukur suhu yang disebut termometer. Ketika air panas yang dibiarkan diudara maka lama kelamaan akan mendingin karena kalor pada air tersebut dilepaskan dari zat air ke udara. Jumlah kalor, massa benda, dan jenis suatu benda dapat mempengaruhi naik dan turunnya suhu yang dimiliki suatu benda dapat mempengaruhi naik turunnya suhu yang dimiliki  oleh benda itu sendiri. Besar kecilnya kalor yang ada pada benda atau zat menyesuaikan dengan 3 faktor yaitu massa zat, jenis zat (kalor jenis) dan perubahan suhu (Salo, dkk., 2023).

Secara matematis, rumus untuk mencari kalor adalah :

Q = m . c . T 

Dengan keterangan :
Q   : Kalor (J)
m   : Massa benda (kg)
c    : Kalor jenis (J/kgC)
T : Perubahan suhu (C)

Pecobaan Kalor Reaksi dapat dilakukan dengan cara :

Mempersiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang akan di pergunakan :

Alat :

- Wadah plastik

- Beaker gelas

- Pengaduk kaca

- Termometer

- Neraca analitis

- Erlenmeyer

- Gelas ukur

Bahan :

- Natrium Hidroksida Padat

- Aquades

- Asam Klorida 0,5 M

- Asam Klorida 1,0 M

- Larutan Natrium Hidroksida

Berikut prosedur percobaan kalor reaksi :

Bagian I. Menentukan Panas Reaksi I.

  • Ditaruhlah 100 gr akuades ke dalam suatu wadah yang terbuat dari plastik. Diaduk pelan-pelan sampai suhunya homogen sama dengan suhu kamar, kemudian dicatatlah secermat mungkin berapa suhunya itu.
  • Ditimbanglah 2 gr NaOH teknis padat dengan cepat, jangan dibiarkan lama kena udara. karena NaOH cepat mengambil uap air dari udara.
  • Dimasukkan NaOH yang ditimbang ke dalam air (1). Digunakan termometer untuk mengaduk secara pelan-pelan tetapi bersambung dan dicatatlah suhunya setelah seluruh NaOH itu melarut.
  • Sebelum meneruskan ke prosedur bagian II, dipindahkanlah larutan NaOH itu dan satukan dalam suatu botol yang diberi label dengan kelompok lain, lalu wadah plastiknya dicuci dengan air sampai bersih.

Bagian II. Menentukan Panas Reaksi II.

  • Ditaruhlah 100 ml larutan asam klorida ke dalam suatu wadah yang terbuat dari plastik. Diaduk pelan-pelan sampai suhunya homogen sama dengan suhu kamar, kemudian dicatatlah secermat mungkin berapa suhunya itu.
  • Ditimbanglah 2 gr NaOH teknis padat dengan cepat, jangan dibiarkan lama kena udara. karena NaOH cepat mengambil uap air dari udara.
  • Dimasukkan NaOH yang ditimbang ke dalam larutan asam klorida. Digunakan termometer untuk mengaduk secara pelan-pelan tetapi bersambung dan dicatatlah suhunya setelah seluruh NaOH itu melarut.
  • Sebelum meneruskan ke prosedur bagian II, dipindahkanlah larutan NaOH itu dan satukan dalam suatu botol yang diberi label dengan kelompok lain, lalu wadah plastiknya dicuci dengan air sampai bersih.

Bagian III. Menentukan Panas Reaksi III.

  • Dimasukkan 50 ml HCI 1,0 M ke dalam wadah plastik dan 50 ml NaOH 1,0 M kedalam beaker. Diukurlah suhu kedua larutan tersebut, tetapi ingat untuk setiap penggunaan termometer dari satu wadah ke wadah lain harus selalu dibersihkan dahulu. Suhu kedua larutan itu harus sama atau sedikit lebih rendah dari suhu kamar.
  • Tambahkanlah larutan NaOH tersebut pada larutan HCI, diaduklah secepatnya dan diukurlah suhu paling tinggi yang diperoleh.

Daftar Pustaka :

Clark, E. O. J. (2019). Kalor dan Pemuaian. Bandung : PT  Pakar Raya.
Lestari, W. T. (2021). Kalor Dan Suhu Dalam Hidupku. Jakarta : Indocamp.
Salo, A., Diana, E., Azizah, W. S. N., & Viratama, I. P. Suhu dan Kalor. Sindoro: Cendekia Pendidikan jurnal, 2(1), 61-70.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun