Mohon tunggu...
Lyfe

Sang Waktu!

15 Februari 2016   07:45 Diperbarui: 15 Februari 2016   08:01 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu …. ? nah kalau bahas waktu itu terkadang membuat saya sedikit cemas dengan seharian saya yang hanya buang-buang waktu dengan hal yang tidak penting, terus hasil kedapan seperti apa ? yaaa…… pastinya ujung-ujungnya bikin kecewa dan menyesal di kemudian hari … tapi yasudahlah semuanya sudah menjadi bubur, setelah yang sudah saya alami ini tapi saya berusaha untuk tidak mengulangi seperti yang saya alami pada hari yang telah berlalu, jadi saya ingin memberitahukan kepada pembaca untuk tidak mengalami seperti yang saya rasakan. Nah sekarang kalian sadar tidak  bahwa waktu selalu berlari ? apalagi di kalangan remaja saat ini yang hanya meluangkan waktunya untuk yang tidak bermanfaat, bahkan hanya memikirkan kesenangan-kesenangannya saja, padahal kita itu senantiasa dihentak-hentak ritme kerja berkecepatan tinggi. Sementara tugas demi tugas seakan susul-menyusul memenuhi ruang pikir dan menguras potensi. Menuntut penyelesaian sesuai dangan waktu yang di janjikan, dalam himpitan tekanan waktu,dalam tantangan kompetisi, juga dalam kejaran kualiatas. Waktu bagaikan ‘Gudang Terbatas’ yang hanya menyediakan kita 86.400 detik/hari (saja) untuk di manfaatkan sebaik-baiknya. Apabila kita gagal menggunakannya, maka waktu yang telah berlalu itu tidak akan pernah kembali. Ia akan hangus, tanpa sempat termaknai, apalagi untuk diinvestasi..

Nah para pembaca sekalian, sekali lagi waktu tak akan pernah berhenti untuk menunggu kita. Yang ada hanyalah dua pilihan, ikut bertawaf mengelilingi orbit yang telah di tetapkan Nya atau terlibas putasan orbit yang tak akan pernah berhenti hingga hari akhir. “Hanya kepada allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.” (Q.S AR-RA’D : 15).

Karena, jadikanlah waktu yang masih bisa kita peroleh, sebagai investasi di tengah belenggu kewajiban dan rutinitas. Investasi di hari dipertemukannya kita kembali dengan apa yang pernah kita usahakan bersama “sang waktu” di muka bumi ini.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun