Banyak yang beranggapan jika memiliki pekerjaan yang sejalan dengan hobi, atau pun hobi yang bisa jadi sekaligus pekerjaan merupakan sesuatu yang menyenangkan. Tapi tunggu dulu! Benarkah demikian?
Maaf, saya punya sudut pandang yang lain mengenai hal ini.
Fungsi daripada hobi adalah sebagai pedang untuk membunuh rasa bosan dari apa yang sudah menjadi rutinitas kita sehari-hari. Itulah sebabnya tokoh Iron Man, Tony Stark dalam film Iron Man ketiga ketika di akhir-akhir film tersebut mengatakan bahwa semua orang butuh hobi.
Ketika kita sudah jenuh dengan rutinitas pekerjaan, maka akan ada hobi yang kita lakukan dikala waktu libur. Yang menjadi permasalahan adalah, jika hobi kita menyatu dengan pekerjaan, ketika rasa bosan atau tekanan stres datang, kita tidak bisa menjadikan hobi kita tersebut untuk merefresh kembali pikiran kita, karena hobi tersebut sudah berganti menjadi sebuah rutinitas pekerjaan yang memiliki target untuk kita capai. Setiap yang namanya keharusan pencapaian target akan selalu menghadirkan tekanan.
Dan bisa jadi hobi tersebutlah yang menjadi sumber tekanan yang baru karena sudah menjadi sebuah kewajiban. Dan ingat, tidak ada pekerjaan yang tidak membebani.
Fitrah manusia adalah memiliki sfat yang akan merasa bosan ketika melakukan rutinitas yang sama setiap harinya. Meskipun kadar seseorang dalam merasakan bosan berbeda-beda, tetapi tidak bisa dipungkiri, rasa bosan akan melanda pada seseorang sekecil apapun kadarnya.
Seorang teman yang memiliki kegemaran luar biasa terhadap musik pernah begitu sangat senang ketika dia dan group bandnya dikontrak di sebuah kafe untuk manggung secara rutin setiap malam di kafe tersebut. Alasannya, ya itu tadi, dia bisa menghasilkan dari hobi yang sangat dia senangi, yaitu bermain musik.
Pekerjaan utamanya sebagai driver ojol bisa semakin menyenangkan untuk dijalani, karena keuangannya akan tertambahkan melalui pendapatan dari sesuatu yang sangat ia gemari. Itu yang ada dalam benaknya ketika pertama kali dulu hobi bermusiknya bisa menjadi uang.
Tetapi, perasaan senang luar biasa tersebut ternyata tidak bertahan lama. Teman yang merangkap sebagai musisi sekaligus driver ojol itu hanya bisa menikmati masa-masa indahnya pada pekan pertama dan kedua, ketika jalan pada pekan ketiga dan seterusnya, dia tidak lagi bisa menikmati hobinya yang kini menghasilkan uang tersebut.
Hal itu disebabkan intensitas dia dalam bermain musik jadi full time, dan ditambah harus terus menambah koleksi lagu untuk dia dan juga anggota bandnya mainkan setiap malam. Target-target penambahan lagu, harus update lagu yang sedang trend, dan harus membawkaan lagu dengan genre yang bukan seleranya, semua itu membuat sesuatu yang tadinya menyenangkan jadi sangat memuakkan.