Mohon tunggu...
Latatu Nandemar
Latatu Nandemar Mohon Tunggu... Relawan - lahir di Pandeglang Banten

Lahir di Pandeglang, Banten. seorang introvert yang bisa menjadi extrovert ketika situasi mengharuskan.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Seharusnya Para Polisi Sadar Bahwa Menjadi Polisi adalah Mengabdi

25 Februari 2023   09:39 Diperbarui: 25 Februari 2023   09:39 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi emang, sich. Sistem jalur "nakal" ini cukup menguras kantong. Tetapi setidaknya saya punya SIM secara instan yang asli tanpa harus melewati jalur resmi yang hampirbisa dipastikan tingkat keberhasilannya akan sangat kecil sekali.

Permasalahan semacam ini sudah dianggap sangat mengakar oleh masyarakat kita. Oknum-oknum polisi yang nakal dalam kepolisian memang sangat mendominasi jumlah polisi yang baik. Sehingga tidak bisa disalahkan juga jika banyak yang men-generalisir penghuni-penghuni kepolisian ini.

Kemudian, contoh lainnya yang masih berkaitan dengan masalah SIM ataupun kelengkapan berkendara lainnya.

Bagi yang tidak punya SIM sama juga. Harus menyiapkan pelicin alias harus mempersiapkan sejumlah uang jika sedang berkendara dan kebetulan sedang diadakan razia atau sedang apes bertemu polisi yang status dompetnya sedang tanggal tua.

Kita bisa kena tilang dan harus tawar menawar harga pas agar bisa kembali tancap gas. Karena jika tidak, maka kendaraan kita akan disita dan harus melewati proses persidangan yang waktu penantian jadwal sidangnya bisa sampai beberapa hari.

Sementara, kebutuhan akan kendaraan untuk mobilitas yang sifatnya tidak bisa ditunda akan sangat terhambat selama menunggu proses persidangan. Dari mengantar anak sekolah, berangkat kerja, beli air galon isi ulang sampai mengantar ibu mertua ke puskesmas untuk cek tensi.

Urusan pelicin untuk melancarkan suatu permasalahan di kepolisian adalah fakta yang memang terjadi baik itu di lapangan maupun di bagian kantor kepolisian itu sendiri.

Sampai-sampai almarhum mantan presiden kita yang keempat, yaitu Gusdur, membuat lelucon satir yang sangat menyindir urusan kejujuran para polisi ini.

Beliau mengatakan bahwa polisi di Indonesia yang jujur itu hanya ada tiga, yaitu patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng mantan Kapolri pada tahun tahun 1965-1971.

Mungkin menyadarkan para aparat kepolisian bahwa menjadi aparatur negara adalah sebuah pekerjaan yang konsepnya adalah pengabdian, bisa dijadikan sebuah solusi. Dengan harapan akan banyak sekali polisi-polisi jujur yang bisa jadi jumlahnya setara dengan jumlah polisi tidur yang ada di jalan-jalan di Indonesia. Mereka harus sudah siap dengan pendapatan bulanan yang sudah ditetapkan dan tidak akan mencari tambahan dengan cara yang sangat tidak halal.

Jika mereka memang ingin memiliki kekayaan tambahan, maka ada hal lain yang bisa mereka lakukan. Berbisnis, misalnya. Bukan malah memanfaatkan posisi mereka yang strategis untuk mendapatkan tambahan pendapatan yang bagi mereka terasa manis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun