Mohon tunggu...
Elmy Bonafita Zahro
Elmy Bonafita Zahro Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Dosen Psikologi UNUSIA Jakarta/ Psikolog Klinis di UP3 UNUSIA dan LPT-UI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Gangguan Mental dari Drama Korea It’s Okay To Not Be Okay

12 Oktober 2020   11:38 Diperbarui: 13 Oktober 2020   20:19 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan adanya pengalaman kekerasan di masa kecilnya oleh orang tua secara terus menerus membuat ia menjadi kehilangan fungsi memori, identitas atau bahkan persepsi. Ia menjadi pribadi dengan identitas yang lain sebagai upaya perlindungan diri yang terjadi secara tidak sadar (Hooley, dkk, 2018). Fenomena ini biasanya terjadi di sekitar kita dan dianggap seperti semacam “kesurupan”. Meski begitu perlu pemeriksaan lebih lanjut dari psikiater dan psikolog untuk dapat menegakkan diagnosis lebih lanjut. 

Dari seriap drama ini kita bisa melihat bahwa kemunculan gangguan psikologis sendiri tidak serta merta karena kesalahan orang ybs. Penyebabnya bisa multifaktor, ada yang berasal dari genetik ada juga yang berasal dari lingkungan terdekat, khususnya pola asuh orang tua yang membentuk pola tingkah laku secara terus menerus atau yang disebut kepribadian. Setiap kali mengamati orang-orang di sekitar kita yang mengalami gangguan psikologis, kita perlu mengamati dari berbagai sisi dan belajar berempati terhadap kondisi mereka. 

Momen ini penting bagi kita untuk menghilangkan stigma terhadap orang dengan gangguan jiwa. Hal ini dikarenakan mereka sendiri sebenarnya memerlukan bantuan dari berbagai pihak termasuk dari masyarakat. Sekalipun kita tidak bisa banyak memberikan bantuan tapi minimal kita tidak memberikan label dan menjauhi atau bahkan berespon agresif terhadap mereka. 

Sebelum kita berbicara bahwa orang tersebut memiliki gangguan jiwa atau memberikan label tertentu akan lebih baik jika kita belajar tentang kesehatan mental. Lalu seberapa jauh Anda saat ini memahami tentang kesehatan mental Anda pribadi? Apakah Anda mengetahui kondisi kesehatan mental orang-orang terdekat Anda? Mari kita menuju pribadi yang sehat mental dan menghilangkan stigma terhadap orang dengan gangguan jiwa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun